Samarinda  (ANTARA Kaltim) -  Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalimantan Timur menilai tim Jawa Timur masih menjadi pesaing utama dalam perebutan medali emas pada PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Wakil Sekretaris Pengprov FPTI Kaltim, Ahmad Juanda di Samarinda, mengatakan, geliat kualitas pemanjat Jawa Timur mulai nampak di kejurnas khsusus boulder baru-baru ini di Bali. Dalam event itu, tim Jawa Timur berhasil mengawinkan gelar untuk kategori putra dan putri.

"Tim Kaltim hanya bisa meraih empat besar di kejuaraan itu atas nama Efrain Tahulinding dan Nova Bina Warnadani, sedangkan gelar juara di sapu pemanjat Jatim oleh Aan Aviansyah dan Kharisma Ragil Rakasiwi," jelas Juanda.

Ia mengakui tim Jatim yang dulunya sebagai kiblat kategori speed, saat ini sudah punya potensi kekuatan di nomor boulder, yang juga menjadi andalan Kaltim untuk meraih emas di PON 2016.

Ia mengatakan selama dua kali PON terakhir, tim Kaltim memang meraih emas bukan dari nomor boulder, melainkan nomor speed, padahal dulunya nomor bouder merupakan andalan Kaltim di PON 2004 dan PON 2000 di Jawa Timur.

Saat ini, menurut Juanda, Kaltim punya kekuatan di nomor boulder campuran, sayangnya nomor tersebut pada kejuaraan boulder di Bali tidak dipertandingkan.

"Partisipasi kami mengikuti kejurnas di Bali hanya sebagai ajang evaluasi semata, minimal untuk penyusunan program latihan memasuki puslatda KONI yang akan digeber Maret 2016," jelasnya.

Ia menjelaskan pada kejuaraan di Bali tersebut, Kaltim mengirimkan tujuh atlet yakni Angga cahya, Pangeran Sapto, Nova bina Wardhani, Siti Fatimah, Bayu Paracella, Efrain Tahulending dan Jamal Al Hadad.

"Kami punya kekuatan delapan atlet di kategori boulder ini, sayangnya satu atlet tidak bisa ikut berangkat ke Bali," jelas Juanda. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016