Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kegiatan pendidikan dan pelatihan petugas penyuluh pertanian dari anggota TNI AD yang digelar Pemprov Kalimantan Timur pada Maret 2016 akan dibagi menjadi empat angkatan dengan orientasi tiga komoditas pertanian.

"Satu angkatan diklat diikuti sekitar 90 hingga 100 peserta, sehingga target kita tahun ini mampu melatih 360 sampai 400 anggota TNI dari Bintara Pembina Desa (Babinsa)," ujar Kepala UPT Badan Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Provinsi Kaltim Syarfiddin di Samarinda, Sabtu.

Didampingi Kepala Seksi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan UPT Bapeltan Kaltim Nursidah, ia melanjutkan setiap angkatan akan dibagi menjadi tiga kelas atau tiga kelompok, masing-masing kelas padi, kelas jagung, dan kelas kedelai.

Jumlah peserta diklat per kelas dalam satu angkatan pada kisaran 30 hingga 35 orang, dengan masing-masing kelas akan mendapatkan pelatihan mengenai budidaya, pemupukan, pengendalian hama, dan pembuatan pupuk organik.

Mereka juga akan dibekali praktik penggunaan alat-alat pertanian seperti traktor tangan dan mesin pertanian lain, sehingga selain mampu menanam, merawat, dan mengatasi berbagai jenis penyakit, para anggota TNI tersebut juga mampu mengoperasikan alat pertanian.

"Di samping mendapat pelatihan penanganan tanaman dan peralatan pertanian, anggota TNI juga dilatih bagaimana cara menjadi penyuluh sehingga kemampuan ini bisa diterapkan kepada petani dalam upaya meningkatkan poduksi dan produktivitas pertanian," katanya.

Pada 2015, lanjut dia, Bapeltan sudah menggelar diklat bagi 381 orang Babinsa dan kini mereka telah bertugas sebagai pendamping petani di beberapa kabupaten di Provinsi Kaltim dan Kaltara.

Menurut dia, dilanjutkannya pelatihan yang sama pada 2016 dengan anggota Babinsa dari Kaltim maupun Kaltara, karena hasil diklat tahun sebelumnya terbukti berhasil mendampingi petani dalam bertani padi, jagung, dan kedelai sehingga terjadi perluasan tanam dan peningkatan produksi.

Tugas penyuluh dari anggota TNI bersinergi dengan tugas para penyuluh pertanian lapangan dalam membangun pertanian yang lebih maju, baik dari sisi jumlah maupun kualitas produksi terutama tiga komoditas yang telah dilatihkan tersebut.

"Secara keseluruhan, apa yang telah dilakukan oleh penyuluh dari TNI dan penyuluh pertanian lapangan bersama petani sudah membuahkan hasil, di antaranya mampu meningkatnya jumlah lahan pertanian dan produksinya," kata Nursidah.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016