Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pertemuan Suterisno Thoha dengan warga di Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, baru-baru ini bukan sekadar silaturahmi biasa. Namun dalam rangka jaring aspirasi atau reses yang digelar anggota DPRD Kaltim pada 2-7 Februari lalu. Hal ini membuat warga dapat menyampaikan keluhannya.
"Salah satunya yang paling utama yaitu karena sebagian besar warga merupakan petani. Hampir 5 tahun ini mereka kesulitan dalam hal irigasi bagi ladang pertanian mereka. Sehingga segera dibutuhkan pembangunan bendungan untuk mengatasi masalah yang sudah lama meresahkan warga setempat," ungkap politikus Gerindra ini.
Dalam pertemuan tersebut tak hanya warga, hadir pula oleh aparat desa yaitu Sekretaris Desa, BPD (Badan Perwakilan Desa) dan beberapa tokoh masyarakat. Suterisno Thoha juga menerangkan umumnya saat reses biasanya ia juga bekerjasama dengan ibu setempat yang aktif mengadakan pelatihan seperti home industri. Dengan harapan ibu-ibu bisa membantu menopang ekonomi rumah tangga.
"Alhamdulillah ibu-ibu setempat aktif hadir dan selalu banyak. Sekarang yang terpenting dibutuhkan yaitu irigasi untuk mengatasi bila curah hujan turunnya sedikit. Namun lain waktu dapat pula terjadi banjir. Bila musim kemarau sebentar saja cepat kekeringan karena irigasi yang sangat minim. Sehingga sebagai faktor pendukung kehidupan sehari-hari mendesak dibangunkan bendungan," sebutnya.
Meski diakui politikus yang aktif mendorong kemajuan pertanian warga ini bahwa di desa tersebut listrik dan air bukan menjadi masalah. Namun kembali soal pertanian, kebutuhan alat pertanian bagi warga setempat juga perlu mendapat perhatian.
"Air dan listrik didaerah ini cukup. Saat ini yang diperlukan selain bantuan alat pertanian, jalan pertanian sangat memprihatinkan dan seadanya sekali. Masih sangat ala kadarnya, sehingga tahun ini diharapkan keperluan mereka dapat didengar dan terealisasi," harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Salah satunya yang paling utama yaitu karena sebagian besar warga merupakan petani. Hampir 5 tahun ini mereka kesulitan dalam hal irigasi bagi ladang pertanian mereka. Sehingga segera dibutuhkan pembangunan bendungan untuk mengatasi masalah yang sudah lama meresahkan warga setempat," ungkap politikus Gerindra ini.
Dalam pertemuan tersebut tak hanya warga, hadir pula oleh aparat desa yaitu Sekretaris Desa, BPD (Badan Perwakilan Desa) dan beberapa tokoh masyarakat. Suterisno Thoha juga menerangkan umumnya saat reses biasanya ia juga bekerjasama dengan ibu setempat yang aktif mengadakan pelatihan seperti home industri. Dengan harapan ibu-ibu bisa membantu menopang ekonomi rumah tangga.
"Alhamdulillah ibu-ibu setempat aktif hadir dan selalu banyak. Sekarang yang terpenting dibutuhkan yaitu irigasi untuk mengatasi bila curah hujan turunnya sedikit. Namun lain waktu dapat pula terjadi banjir. Bila musim kemarau sebentar saja cepat kekeringan karena irigasi yang sangat minim. Sehingga sebagai faktor pendukung kehidupan sehari-hari mendesak dibangunkan bendungan," sebutnya.
Meski diakui politikus yang aktif mendorong kemajuan pertanian warga ini bahwa di desa tersebut listrik dan air bukan menjadi masalah. Namun kembali soal pertanian, kebutuhan alat pertanian bagi warga setempat juga perlu mendapat perhatian.
"Air dan listrik didaerah ini cukup. Saat ini yang diperlukan selain bantuan alat pertanian, jalan pertanian sangat memprihatinkan dan seadanya sekali. Masih sangat ala kadarnya, sehingga tahun ini diharapkan keperluan mereka dapat didengar dan terealisasi," harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016