Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebagian mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermukim di wilayah Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara berpendidikan sarjana.

"Berdasarkan hasil inventarisasi yang kami lakukan, terdapat 86 jiwa mantan anggota kelompok Gafatar yang ada di Kecamatan Sebulu. Sebagian besar di antara mereka berpendidikan sarjana yakni ada yang S1 dan Diploma III," ujar Camat Sebulu Murjani dihubungi dari Samarinda, Kamis.

Mantan anggota kelompok Gafatar yang ada di Kecamatan Sebulu, lanjut Murjani, umumnya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sebagian dari beberapa daerah lain.

"Aktivitas mereka sehari-hari sama dengan kawasan permukiman lainnya yakni bercocok tanam," kata Murjani.

Keberadaan mantan anggota kelompok Gafatar di Kecamatan Sebulu, tambahnya, terdeteksi sejak lima bulan lalu.

Selama lima bulan bermukim di Kecamatan Sebulu, lanjut Murjani, sudah dua mantan anggota kelompok Gafatar yang melahirkan.

"Mantan anggota kelompok Gafatar itu melahirkan dibantu rekan mereka sendiri karena ada dua orang yang berlatar belakang bidan," katanya.

Mereka, kata Murjani, membuat 30 bangunan sederhana yang terbuat dari kayu dan rata-rata berukuran 4x6. Ada satu bangunan yang mereka jadikan sebagai tempat pertemuan.

"Kawasan permukiman mantan anggota kelompok Gafatar itu terpisah dari kawasan pemukiman warga yang berjarak sekitar satu kilometer," ujarnya.

Anak-anak mantan anggota kelompok Gafatar di Kecamatan Sebulu tidak ada yang keluar dari permukiman mereka.

"Kalau ditanya mereka mengaku tidak sekolah. Menurut informasi, anak-anak mantan anggota kelompok Gafatar itu mengikuti `homeschooling` di permukiman mereka," kata Murjani.     (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016