Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menghentikan pencarian "speedboat" yang hilang kontak sejak Selasa (26/1) di kawasan perairan Pulau Maratua.

Kepala BPBD Kabupaten Berau Masli Hasan dihubungi dari Samarinda, Rabu sore, mengatakan penghentian pencarian "speedboat" hilang dengan motoris Ardi Wiranata dan penumpang Julius Sitanggang, berdasarkan hasil musyawarah dengan keluarga, kepolisian dan camat Maratua.

"Pencarian tersebut dihentikan sejak Senin (1/2) berdasarkan musyawarah bersama keluarga, kepolisian dan pihak kecamatan. Kebetulan, pencarian juga sudah dilakukan selama tujuh hari, namun belum membuahkan hasil," kata Mahsi Hasan.

"Penghentian pencarian tersebut atas instruksi Kapolres dan telah dilaporkan ke Penjabat Bupati Berau dan pihak keluarga juga sudah memahaminya," ujarnya.

Namun, walaupun dihentikan secara resmi, lanjut Mahdi Hasan, pencarian tetap dilakukan baik oleh pihak keluarga maupun masyarakat setempat.

"Kami juga tetap meminta kepada pihak keluarga dan masyarakat, jika ada informasi terkait keberadaan "speedboat" Kakaban 02 tersebut segera menyampaikan ke BPBD dan kami siap membantu," katanya.

"Saat proses pencarian tersebut, kami (BPBD) juga telah memberikan dukungan logistik, konsumsi dan BBM (bahan bakar minyak), termasuk ke keluarga korban dan konsumsi," ujarnya.

Ia mengaku optimistis "speedboat" Kakaban 02 yang hilang tersebut hanya terdampar dan motoris maupun penumpangnya dapat ditemukan dengan selamat.

"Berdasarkan informasi, saat kejadian saat itu angin berhembus ke arah utara atau mengarah ke Pulau Sulawesi. Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk nelayan di sana (Sulawesi) agar menyampaikan kepada kami (BPBD) jika mengetahui atau melihat `speedboat` tersebut," ujarnya.

"Menurut keterangan warga dan nelayan baik di Pulau Maratua maupun Tajung Batu, `speedboat` tersebut tahan terhadap gelombang sehingga tidak mungkin pecah. Jadi, kami berharap motoris dan penumpang`speedboat` tersebut dapat ditemukan dengan selamat," kata Mahdi Hasan.

Ia juga meminta agar hilangnya "speedboat" tersebut menjadi pelajaran dan berharap pihak terkait agar di setiap "speedboat" wisata dilengkapi dengan pelampung.

"Selain sebagai alat penyelamat, pelampung sangat bermanfaat saat proses pencarian karena warnanya sangat terang sehingga memudahkan tim dalam melacak jika terjadi musibah seperti ini. Jadi, kami berharap, seluruh `speedboat` dilengkapi dengan pelampung," kata Mahdi Hasan. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016