Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengeluarkan peringatan mengenai ancaman terjadinya cuaca panas dan angin kencang yang terjadi di wilayah Balikpapan dan sekitarnya.

"Kecepatan angin mencapai 17 knot atau sekitar 34 kilometer per jam dan bisa mencapai 18 knot di tempat terbuka seperti laut dan di daratan yang lebih tinggi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG Balikpapan Imam Mashudi di Balikpapan, Kamis.

Sebagai perbandingan, rata-rata kecepakan angin di Balikpapan pada malam hari sekitar 7 kilometer per jam atau sekitar 3 knot.

"Angin kencang ini mungkin berpengaruh pada kapal-kapal kecil yang dimiliki para nelayan. Jadi, kewaspadaan masyarakat dan nelayan perlu ditingkatkan," lanjut Mashudi.

Sebelumnya, angin kencang diduga menjadi penyebab terjadinya insiden yang menimpa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kineret di Pelabuhan Ferry Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kamis siang.

Selain mesin yang dikabarkan mati mendadak, lalu sebab terjangan angin, KMP Kineret yang siap sandar di pelabuhan ferry kehilangan kendali dan terbawa beberapa puluh meter hingga menghantam dermaga "speedboat" yang berada di sisi timur pelabuhan ferry.

AKibatnya, atap lorong sarana penumpang menuju ke tempat tambat speedboat pun runtuh dan tiang-tiangnya miring, dengan nilai kerugian hingga Rp500 juta.

Ada pula kejadian tanah longsor di tambang batu bara di Kecamatan Samboja yang menimbun tiga orang pekerja dan tiga alat berat serta dua unit truk.

Sebatang pohon besar berusia puluhan tahun tumbang di kawasan Kelurahan Batu Ampar di wilayah utara Balikpapan.

Di jalan raya, sejumlah pengendara motor mengaku kaget dengan terpaan angin cukup kencang tersebut.

"Motor sampai goyang stirnya," kata Rangga, warga Km 5 Soekarno-Hatta, Balikpapan.

Sejak Senin (26/1), Kota Balikpapan dilanda cuaca panas dan angin kencang. Suhu siang hari mencapai 34-35 derajat dan sejumlah aplikasi laporan cuaca pada gadget melaporkan pancaran sinar ultraviolet yang sangat tinggi.

"Kalau memungkinkan, jangan terlalu lama berada di luar," sebut aplikasi Overcast.       (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016