Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Pos TNI Angkatan Laut yang berlokasi di Pelabuhan Laut Pondong Tana Paser, Kabupaten Paser kekurangan sarana pendukung operasional sehingga kegiatan pengamanan perairan di daerah itu tidak bisa dilakukan secara maksimal.

"Wilayah laut Paser luasnya sekitar 20 mil, sementara kemampuan jangkauan unit patroli yang kami miliki hanya mampu menjangkau perairan sejauh tiga mil," kata Komandan Pos TNI AL (Posal) Tana Paser Lettu (P) Suyadi saat dihubungi di Tanah Grogot, Rabu.

Untuk bisa menjangkau wilayah hingga titik-titik terjauh, lanjut Suyadi, dibutuhkan kapal jenis "Sea Truck" yang panjangnya sekitar 12 meter.

"Saat ini, kami memiliki dua unit kapal jenis `speedboat` yang hanya bisa menjangkau perairan dengan tinggi gelombang yang tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Dua speedboat atau kapal cepat yang selama ini digunakan untuk patroli, kata Suyadi, tidak bisa menjangkau laut lepas hingga ke Pulau Balabalagan.

Selain terkendala sarana, Posal Tana Paser juga mengalami kendala terbatasnya persediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kegiatan patroli.

"Keterbatasan bahan menjadi kendala operasional saat kami hendak menggelar razia atau patroli. Misalnya, patroli dalam rangka pengontrolan keamanan laut di Adang Bai, lokasi bongkar muat batu bara," kata Suyadi.

Ia mengaku pernah mengajukan bantuan sarana alat ampung kepada Pemerintah Kabupaten Paser, namun hingga saat ini belum terealisasi.

"Tahun lalu (2015), kami pernah mengajukan alat ampung ke Pemkab Paser, namun sampai sekarang belum dipenuhi," ujar Suyadi.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016