Penajam (ANTARA Kaltim) - Para nelayan di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara membutuhkan stasiun pengisian bahan bakar nelayan, karena selama ini mereka terpaksa membeli bahan bakar mimyak dari pengetab dengan harga yang cukup tinggi.

Ketua Kelompok Nelayan Mutiara Tanjung Bersatu, Nasir, saat dihubungi di Penajam, Jumat, mengatakan selama ini para nelayan memperoleh pasokan BBM jenis solar melalui pengetab dengan harga jauh di atas harga normal.

"Para nelayan selalu mengeluhkan kelangkaan pasokan solar, bahkan tidak jarang harus membeli di luar daerah karena persediaan di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) atau Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS) seringkali habis," kata Nasir.

Kebutuhan solar untuk 30 anggota Kelompok Nelayan Mutiara Tanjung Bersatu selama dua hari mencapai 440 liter.

Untuk memenuhi kebutuhan solar tersebut, para nelayan terpaksa membeli melalui pengetab karena sering tidak kebagian jika mengantre di SPBU maupun APMS.

"Kami terpaksa mengandalkan pengetab untuk memenuhi kebutuhan solar atau kami membeli ke Balikpapan karena persediaan solar di Penajam cepat habis," ujar Nasir.

Dengan kondisi tersebut, tambah Nasir, sangat dibutuhkan adanya SPBN sehingga nelayan mudah mendapatkan solar dengan harga normal yakni Rp5.950 per liter, karena selama ini nelayan membeli solar dari pengetab Rp8.000 per liter.

"Nelayan sangat berharap agar pemerintah daerah segera membangun SPBN, karena selain selama ini para nelayan sangat kesulitan mendapatkan solar, juga terpaksa membeli solar dengan harga yang cukup tinggi," kata Nasir.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015