Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) siap membangun 26 unit pabrik pengolahan kelapa sawit pada 2016 sehingga masalah petani sawit kesulitan menjual hasil sawitnya akan dapat teratasi.

"Tahun 2016 direncanakan terbangun 26 pabrik kelapa sawit. Apabila 26 pabrik ini terbangun, akan menambah jumlah pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang beroperasi di Kaltim menjadi 87 pabrik," ujar Kepala Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Kaltim Etnawati di Samarinda, Selasa.

Didampingi Kepala Bidang Usaha Mohammad Yusuf, Etna melanjutkan hingga akhir 2015 di Kaltim telah terdapat sebanyak 61 pabrik pengolahan minyak sawit yang telah beroperasi dengan total kapasitas mencapai 3.335 ton tandan buah segar (TBS) per jam.

Sebanyak 61 unit pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut tersebar di tujuh kabupaten se-Kaltim, yakni di Kabupaten Paser terdapat 18 pabrik, Penajam Paser Utara terdapat tiga pabrik, Kutai Timur terdapat 22 pabrik, Kutai Kartanegara terdapat 10 pabrik, Kutai Barat ada satu pabrik dan Kabupaten Berau terdapat tujuh pabrik.

Menurutnya, saat ini untuk seluruh kawasan sentra perkebunan sawit di kabupaten dan kota terdapat 301 perusahaan sawit dengan 199 Izin Usaha Perkebunan (IUP) seluas 2,54 juta hektare, kemudian 124 Hak Guna Usaha (HGU) seluas 1,05 juta hektare.

Untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim dari subsektor perkebunan, Disbun Kaltim menggalakkan kegiatan kemandirian warga serta sistem plasma, yakni melalui kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98 tahun 2013.

"Perkebunan swadaya masyarakat dan plasma yang sudah terbangun mencapai 109.166 hektare, baik yang dikelola secara mandiri di lahan milik warga masyarakat maupun kebun kemitraan masyarakat dengan perusahaan besar swasta atau milik negara," ujaranya.

Sedangkan rencana penambahan 26 pabrik, dengan kapasitas produksi 1.140 ton TBS per jam dibutuhkan sebanyak 87 pabrik. Pabrik baru yang segera dibangun tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser dan Berau.

"Dari segi ekonomis, masing-masing sentra sudah layak mempunyai pabrik sendiri karena sekarang masih mengirim hasil panennya ke perusahaan lain yang sudah memiliki pabrik. Kami optimis pabrik sawit yang baru siap beroperasi 2016," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015