Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait telah mempersiapkan dan terus mengembangkan 15 kawasan pariwisata, melalui program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
"KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) diharapkan dapat memajukan industri pariwisata sebagai alternatif menggerakkan roda ekonomi masa depan, setelah berkurangnya sumber daya alam mineral dan bahan galian," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim M Aswin di Samarinda, Senin.
Menurut Aswin, di antara kawasan yang dikembangkan itu adalah KSPN Derawan dan sekitarnya, Kota Bangun-Tanjung Isuy dan sekitarnya, Danau Semayang dan sekitarnya, serta KSPN Long Bagun-Melak dan sekitarnya.
Masing-masing KSPN memiliki keunggulan tersendiri, misalnya untuk kawasan Derawan yang memiliki gugusan pulau memikat, di antaranya Pulau Sangalaki, Maratua, Derawan, dan Pulau Kakaban, dari total 31 pulau di kawasan tersebut.
"Masing-masing pulau memiliki keindahan tersendiri, misalnya Pulau Kakaban yang terkenal dengan Danau Ubur-Ubur. Di danau ini terdapat ubur-ubur yang tidak menyengat dan merupakan satu-satunya di dunia," tambah Aswin.
Kemudian di Pulau Derawan dan sekitarnya terkenal dengan keindahan alam bawah laut karena di dalamnya terdapat keunikan aneka terumbu karang dan berbagai jenis ikan, sehingga kawasan ini seolah menjadi surga bagi yang suka snorkling dan menyelam.
Ia melanjutkan, program pengembangan pariwisata pada 15 kawasan akan terintegrasikan antara satu kota dengan kota lainnya, kemudian terintegrasi pula dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya.
Kawasan integrasi ini dimaksudkan agar wisatawan yang berkunjung ke Kaltim dapat menghemat waktu kunjungan dan biaya perjalanan, meskipun ada beberapa objek yang dikunjungi.
Aswin juga menambahkan pengembangan pariwisata di Kaltim merupakan segala jenis objek, yakni meliputi wisata pedalaman, pesisir, keraton, dan wisata Sungai Mahakam mulai hilir hingga hulu.
"Dalam upaya melancarkan kunjungan wisata, tentu saja lintas sektor diharapkan dapat mendukung, baik perhotelan, perhubungan, infrastruktur, dan sektor lainnya," ujar Aswin.
Apalagi, tambah Aswin, pembangunan infrastruktur pariwisata sesungguhnya bukan hanya untuk wisatawan yang berkunjung, tetapi pemanfaatannya untuk masyarakat setempat dan untuk masyarakat luas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) diharapkan dapat memajukan industri pariwisata sebagai alternatif menggerakkan roda ekonomi masa depan, setelah berkurangnya sumber daya alam mineral dan bahan galian," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim M Aswin di Samarinda, Senin.
Menurut Aswin, di antara kawasan yang dikembangkan itu adalah KSPN Derawan dan sekitarnya, Kota Bangun-Tanjung Isuy dan sekitarnya, Danau Semayang dan sekitarnya, serta KSPN Long Bagun-Melak dan sekitarnya.
Masing-masing KSPN memiliki keunggulan tersendiri, misalnya untuk kawasan Derawan yang memiliki gugusan pulau memikat, di antaranya Pulau Sangalaki, Maratua, Derawan, dan Pulau Kakaban, dari total 31 pulau di kawasan tersebut.
"Masing-masing pulau memiliki keindahan tersendiri, misalnya Pulau Kakaban yang terkenal dengan Danau Ubur-Ubur. Di danau ini terdapat ubur-ubur yang tidak menyengat dan merupakan satu-satunya di dunia," tambah Aswin.
Kemudian di Pulau Derawan dan sekitarnya terkenal dengan keindahan alam bawah laut karena di dalamnya terdapat keunikan aneka terumbu karang dan berbagai jenis ikan, sehingga kawasan ini seolah menjadi surga bagi yang suka snorkling dan menyelam.
Ia melanjutkan, program pengembangan pariwisata pada 15 kawasan akan terintegrasikan antara satu kota dengan kota lainnya, kemudian terintegrasi pula dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya.
Kawasan integrasi ini dimaksudkan agar wisatawan yang berkunjung ke Kaltim dapat menghemat waktu kunjungan dan biaya perjalanan, meskipun ada beberapa objek yang dikunjungi.
Aswin juga menambahkan pengembangan pariwisata di Kaltim merupakan segala jenis objek, yakni meliputi wisata pedalaman, pesisir, keraton, dan wisata Sungai Mahakam mulai hilir hingga hulu.
"Dalam upaya melancarkan kunjungan wisata, tentu saja lintas sektor diharapkan dapat mendukung, baik perhotelan, perhubungan, infrastruktur, dan sektor lainnya," ujar Aswin.
Apalagi, tambah Aswin, pembangunan infrastruktur pariwisata sesungguhnya bukan hanya untuk wisatawan yang berkunjung, tetapi pemanfaatannya untuk masyarakat setempat dan untuk masyarakat luas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015