Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo minta Majelis Kehormatan
Dewan (MKD) mendengarkan suara publik dalam mengambil keputusan soal
dugaan pencatutan namanya dalam pertemuan membahas perpanjangan kontrak
PT Freeport Indonesia.
"Dengarkan suara publik, dengarkan masyarakat," kata Presiden kepada wartawan usai acara Penyerahan Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden juga mengungkapkan bahwa dia selalu memantau sidang MKD tentang dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dalam pertemuan membahas kontrak karya PT Freeport Indonesia.
"Selalu saya ikuti. Saya ingin agar MKD melihat fakta yang ada. Lihat faktanya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Dengarkan suara publik, dengarkan masyarakat," kata Presiden kepada wartawan usai acara Penyerahan Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden juga mengungkapkan bahwa dia selalu memantau sidang MKD tentang dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dalam pertemuan membahas kontrak karya PT Freeport Indonesia.
"Selalu saya ikuti. Saya ingin agar MKD melihat fakta yang ada. Lihat faktanya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015