Samarinda (ANTARAKaltim) - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mulawarman  Samarinda berhasil melakukan riset yang menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa pada universitas tertua di Kaltim itu menghendaki sosok rektor baru harus bermoral baik serta agamis.
     
Hal itu disampaikan Menteri Aksi dan Propaganda BEM Unmul, Rifky di Samarinda, Rabu tentang hasil kerja Tim Riset Badan Ekskutif Mahasiswa Unmul Samarinda untuk menghimpun aspirasi terkait pelaksaan pemilihan Rektor Unmul periode 2010-2015.
     
"Dari hasil riset yang kami lakukan, kriteria rektor Unmul yang dikehendaki mayoritas mahasiswa Unmul Samarinda, yakni sosok memiliki konsep yang jelas terhadap pembentukan kampus yang agamis dan bermoral," katanya.
      
Selain sosok yang bermoral baik dan agamis, rektor yang diinginkan sebagian besar mahasiswa yakni mampu memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh berbagai lembaga kemahasiswaan.
    
Riset yang dilakukan dalam rangka menjaring keinginan mahasiswa terkait pemilihan Rektor Unmul sesuai jadwal pelaksaannya pada 26 April 2010 dengan menggunakan metode sampling.
    
Tim Riset dalam menjaring aspirasi itu mengambil sampel 2.000 mahasiswa dari total 32.000 mahasiswa Unmul Samarinda saat ini.
    
Dari 2.000 mahasiswa yang dijadikan sampel pada penelitian itu  menunjukkan bahwa mayoritas atau 84, 38 persen sampel menginginkan agar rektor Unmul periode 2010-2015 harus agamis.
    
"Riset kami lakukan dengan metode sampling dimana setiap angkatan dan ruangan kelas kami ambil beberapa sampel. Jadi, keakuratan dan repesentasi sampel itu kami anggap telah mewakili seluruh mahasiswa Unmul," katanya.
    
Mahasiswa menilai bahwa rektor yang memiliki komitmen yang kuat pada agama akan sangat menentukan pada visi dan kebijakannya.
    
"Dengan dasar agama yang kuat itulah, seorang rektor dianggap dapat mengambil kebijakan yang baik dan agama juga dapat menjadi benteng untuk menghindari perbuatan tercela," kata Rifky.
    
Selanjutnya, rektor aspiratiif yakni dengan tidak otoriter dipilih oleh 82,88 persen sampel, mudah ditemui 77,64 persen, mau menerima kritikan 75,60 persen dan melibatkan mahasiswa dalam setiap pengambilan kebijakan strategis 75,60 persen.
    
Mahasiswa yang menginginkan rektor reformis yang memiliki visi 78,49 persen serta berani melakukan perubahan di Unmul, baik dalam bentuk kualitas ataupun kuantitas yang nantinya akan menuju pada reformasi birokrasi di kampus ini dengan 75, 24 persen.
    
"Rektor reformis ditinjau dari dua aspek, yakni visioner dan berani melakukan perubahan," kata Rifky.
    
Selain ketiga kriteria utama tersebut, riset juga dilakukan untuk menghimpun keinginan mahasiswa terkait kriteria pendukung calon rektor yakni, berupa karakter pribadi dan skill.
    
Seorang rektor harus disiplin dinginkan 93,33 persen sampel, memiliki kemampuan memanagerial 90,87 persen, dapat memberikan pengayoman 82,69 persen dan 68, 81 persen sampel berharap rektor Unmul harus memilki jaringan yang luas.
    
"Kami berharap, hasil riset ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih calon rektor agar pemilihan rektor Unmul ini betul-betul menjaring orang berkualitas, sesuai harapan mahasiswa," ungkap Rifky.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010