Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur ambil bagian dalam ajang promosi pariwisata dan kebudayaan bertajuk "Exotica Borneo Extravaganza" di Bandung, Jawa Barat, 27 hingga 29 November 2015.
Kepala Disbudpar Kaltim H.M. Aswin dalam keterangan tertulis yang diterima di Samarinda, Kamis, menjelaskan acara tahunan ini untuk ajang promosi bersama seluruh provinsi di Pulau Kalimantan dan tahun lalu sukses digelar di Bali.
Dalam acara tersebut, kata dia, akan ada empat agenda utama yang dilaksanakan, yaitu pagelaran seni budaya, pameran produk kerajinan, kuliner dan temu pelaku pariwisata.
"Budaya dan kesenian Kaltim akan ditampilkan, kami berangkat bersama dengan tim kesenian Kutai Timur. Untuk memamerkan tarian khas Kaltim, kami juga mengajak tim dari Berau, Bontang, dan Paser," katanya.
Dalam kegiatan selama tiga hari itu, lanjut Aswin, Disbudpar Kaltim memamerkan beragam seni budaya, kerajinan, pertunjukan tari, dan kesenian khas Kaltim, serta puluhan macam kuliner.
Disbudpar Kaltim menyiapkan tiga stan, masing-masing stan pertama untuk memamerkan budaya khas Kaltim, stan kedua ditempati Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, dan yang ketiga untuk asosiasi agen perjalanan wisata (ASITA).
"Kegiatan promosi ini akan menguntungkan Kaltim karena tidak hanya masyarakat Bandung yang mengetahui pariwisata Kaltim, tetapi juga wisatawan yang tengah berlibur di Kota Kembang," tambah Aswin.
Meski demikian, kata Aswin, efek dari kegiatan promosi pariwisata ini tidak dapat langsung diperoleh dalam jangka pendek.
"Ini termasuk dalam investasi promosi pawisata sehingga hasilnya baru bisa terlihat dalam beberapa tahun ke depan. Kecuali mungkin jika ada acara-acara besar, hasilnya bisa langsung kelihatan," katanya.
Selain itu, kata dia, kunjungan wisatawan ke suatu daerah juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti kondisi ekonomi dan politik.
Ia menambahkan usaha-usaha promosi seperti yang sekarang terus dilakukan Disbudpar Kaltim merupakan upaya terus memperkenalkan potensi pariwisata Benua Etam kepada masyarakat Indonesia dan internasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Disbudpar Kaltim H.M. Aswin dalam keterangan tertulis yang diterima di Samarinda, Kamis, menjelaskan acara tahunan ini untuk ajang promosi bersama seluruh provinsi di Pulau Kalimantan dan tahun lalu sukses digelar di Bali.
Dalam acara tersebut, kata dia, akan ada empat agenda utama yang dilaksanakan, yaitu pagelaran seni budaya, pameran produk kerajinan, kuliner dan temu pelaku pariwisata.
"Budaya dan kesenian Kaltim akan ditampilkan, kami berangkat bersama dengan tim kesenian Kutai Timur. Untuk memamerkan tarian khas Kaltim, kami juga mengajak tim dari Berau, Bontang, dan Paser," katanya.
Dalam kegiatan selama tiga hari itu, lanjut Aswin, Disbudpar Kaltim memamerkan beragam seni budaya, kerajinan, pertunjukan tari, dan kesenian khas Kaltim, serta puluhan macam kuliner.
Disbudpar Kaltim menyiapkan tiga stan, masing-masing stan pertama untuk memamerkan budaya khas Kaltim, stan kedua ditempati Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, dan yang ketiga untuk asosiasi agen perjalanan wisata (ASITA).
"Kegiatan promosi ini akan menguntungkan Kaltim karena tidak hanya masyarakat Bandung yang mengetahui pariwisata Kaltim, tetapi juga wisatawan yang tengah berlibur di Kota Kembang," tambah Aswin.
Meski demikian, kata Aswin, efek dari kegiatan promosi pariwisata ini tidak dapat langsung diperoleh dalam jangka pendek.
"Ini termasuk dalam investasi promosi pawisata sehingga hasilnya baru bisa terlihat dalam beberapa tahun ke depan. Kecuali mungkin jika ada acara-acara besar, hasilnya bisa langsung kelihatan," katanya.
Selain itu, kata dia, kunjungan wisatawan ke suatu daerah juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti kondisi ekonomi dan politik.
Ia menambahkan usaha-usaha promosi seperti yang sekarang terus dilakukan Disbudpar Kaltim merupakan upaya terus memperkenalkan potensi pariwisata Benua Etam kepada masyarakat Indonesia dan internasional. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015