Bontang (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono mengatakan sekitar 2.000 personel kepolisian dan TNI disiapkan untuk mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kalimantan Timur yang dijadwalkan pekan depan.

Ditemui di sela meninjau kesiapan pengamanan kedatangan Presiden di Bontang, Senin, Pangdam yang didampingi Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin mengatakan status pengamanan kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu adalah "very very important person" (VVIP).

"Kami akan menurunkan hampir dua ribu personel untuk mengamankan kunjugan Presiden," katanya.

Dalam kunjungan kerja di Kaltim, Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan pabrik Pupuk Kaltim V di Kota Bontang dan "groundbreaking" pembangunan rel kereta api serta sejumlah proyek di Kawasan Industri Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
"Seluruh kemampuan dan personel bakal diturunkan guna menjaga keamanan Presiden," tambah Pangdam.

Kedatangan Presiden Jokowi pada peresmian pabrik Pupuk Kaltim V diperkirakan tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1-2 jam, setelah itu langsung bertolak menuju Penajam Paser Utara.

"Sampai sekarang belum ada kepastian tanggal dan hari apa  kedatangan Presiden. Kemungkinan beliau hanya menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih di Bontang," ujarnya.

Jika Presiden melakukan kunjungan pada Jumat (13/11), Pangdam juga bakal menyiapkan pengamanan saat Presiden ingin menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Kita akan persiapkan segalanya kalau diperkirakan Jumat (13/11), tentunya dipersiapkan masjid mana yang akan ditempati untuk menunaikan ibadah shalat Jumat," jelasnya.

Benny juga meminta seluruh masyarakat Kota Bontang agar selama kedatangan Presiden Jokowi tidak melakukan aksi-aksi yang bisa mengganggu keamanan.

"Kita berharap situasi kondusif dan warga yang akan melakukan aksi penyampaian aspirasi supaya melayangkan surat kepada kami untuk diteruskan kepada Presiden," tambahnya. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015