Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sepanjang 2012 hingga 2015 telah menuntaskan pembangunan 11 menara telekomunikasi di kawasan perbatasan negara dan daerah terpencil, guna menanggulangi kawasan yang masih "blank spot" atau tanpa sinyal.

"Sebanyak 11 menara telekomunikasi tersebut telah difungsikan berkat kerja sama dengan operator selular. Jumlah itu belum termasuk pembangunan menara telekomunikasi yang anggarannya dari Kemkominfo," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Abdullah Sani di Samarinda, Jumat.

Ia merinci dari 11 menara telekomunikasi itu, tiga unit dibangun pada 2012 di kawasan perbatasan negara, tepatnya di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Nunukan, karena di kawasan itu masih banyak yang blank spot atau belum dapat menggunakan fasilitas telepon nirkabel.

Tiga titik yang didirikan menara dan telah berfungsi itu adalah di Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Mahakam Ulu, kemudian di Kampung Long Layu dan Kampung Long Apung, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan.

Selanjutnya pada 2013 membangun empat menara, baik pembangunan yang melalui pelelangan umum maupun melalui pola kerja sama dengan TNI secara swakelola.

Pada tahun tersebut terbangun menara telekomunikasi di Kampung Agung Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau, kemudian di Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan,.

Terbangun pula menara telekomunikasi di Kampung Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu untuk pola swakelola, serta di Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, yang dilakukan melalui pelelangan umum.

Selanjutnya pada 2014 terbangun tiga menara telekomunikasi, yakni di Muara Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, berikutnya di Desa Maloy, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, yang dilakukan dengan pola pelelangan umum.

Berikutnya pembangunan menara di Desa Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangay, Kabupaten Mahakam Ulu dengan pola swakelola oleh TNI-AD.

"Sedangkan pada 2015 ini, kami juga membangun satu menara telekomunikasi dengan pola swakelola di Desa Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau," jelas Sani.

Kendati telah banyak membangun menara telekomunikasi di kawasan perbatasan, daerah terpencil, dan pulau terluar, Sani mengakui belum semua wilayah di Kaltim dapat menggunakan jaringan nirkabel, sehingga pihaknya masih mengusulkan pembangunan menara untuk tahun-tahun mendatang.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015