Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak delapan dari 12 atlet tenis meja Kalimantan Timur yang diterjunkan pada Kejuaraan Nasional Prakualifikasi PON 2016 di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu, berhasil merebut tiket pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Sekretaris Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kaltim Amirullah ketika ditemui di Samarinda, Rabu, mengatakan lolosnya delapan atlet itu memang cukup melegakan, kendati dari sisi prestasi gagal memenuhi target medali emas.
Tim tenis meja Kaltim hanya mampu membawa pulang satu medali perunggu dari kejurnas yang diikuti atlet dari seluruh provinsi tersebut.
"Medali perunggu disumbang oleh tim beregu putri, sementara untuk beregu putranya hanya berada di posisi lima besar," kata Amirullah.
Dengan hasil yang kurang memuaskan tersebut, Amirullah mengatakan bahwa Pengprov PTMSI akan segera melakukan evaluasi program latihan menghadapi PON XIX tahun 2016.
"Usai kejurnas, seluruh atlet kita beri kesempatan untuk beristirahat selama seminggu, setelah itu mereka langsung masuk program pemusatan latihan lagi untuk persiapan menuju PON," tambahnya.
Menurut ia, evaluasi akan difokuskan pada sisi teknis dan peningkatan kualitas permainan atlet, karena PTMSI Kaltim menginginkan raihan prestasi terbaik pada PON mendatang.
"Masih banyak kekurangan dari para atlet, tapi untuk sementara ini atlet biar istirahat dulu sebelum mereka berkumpul dan latihan lagi seperti biasa di Samarinda," ujarnya.
Pada Kejurnas Pra-PON di Bandung, sebenarnya ada satu atlet Kaltim yang meraih medali perak di nomor perorangan tunggal putra, yaitu M Zahru, namun medalinya tidak dihitung.
"Mudah-mudahan saja di PON mendatang prestasi atlet tenis meja Kaltim bisa lebih meningkat baik putra maupun putri. Potensi petenis meja Kaltim sangat besar, tinggal memperbanyak jam terbang bertanding," kata Amirullah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Sekretaris Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kaltim Amirullah ketika ditemui di Samarinda, Rabu, mengatakan lolosnya delapan atlet itu memang cukup melegakan, kendati dari sisi prestasi gagal memenuhi target medali emas.
Tim tenis meja Kaltim hanya mampu membawa pulang satu medali perunggu dari kejurnas yang diikuti atlet dari seluruh provinsi tersebut.
"Medali perunggu disumbang oleh tim beregu putri, sementara untuk beregu putranya hanya berada di posisi lima besar," kata Amirullah.
Dengan hasil yang kurang memuaskan tersebut, Amirullah mengatakan bahwa Pengprov PTMSI akan segera melakukan evaluasi program latihan menghadapi PON XIX tahun 2016.
"Usai kejurnas, seluruh atlet kita beri kesempatan untuk beristirahat selama seminggu, setelah itu mereka langsung masuk program pemusatan latihan lagi untuk persiapan menuju PON," tambahnya.
Menurut ia, evaluasi akan difokuskan pada sisi teknis dan peningkatan kualitas permainan atlet, karena PTMSI Kaltim menginginkan raihan prestasi terbaik pada PON mendatang.
"Masih banyak kekurangan dari para atlet, tapi untuk sementara ini atlet biar istirahat dulu sebelum mereka berkumpul dan latihan lagi seperti biasa di Samarinda," ujarnya.
Pada Kejurnas Pra-PON di Bandung, sebenarnya ada satu atlet Kaltim yang meraih medali perak di nomor perorangan tunggal putra, yaitu M Zahru, namun medalinya tidak dihitung.
"Mudah-mudahan saja di PON mendatang prestasi atlet tenis meja Kaltim bisa lebih meningkat baik putra maupun putri. Potensi petenis meja Kaltim sangat besar, tinggal memperbanyak jam terbang bertanding," kata Amirullah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015