Penajam (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Penajam Paser Utara, masih menunggu sampel air Sungai Lawe-lawe yang telah dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui apa penyebab warna air yang merupakan sumber air baku PDAM itu berubah,†ungkap Direktur PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara, Misdianto, saat dihubungi di Penajam, Minggu.
Pemeriksaan sampel air Sungai Lawe-lawe tersebut kata Misdianto menyusul adanya keluhan warga terkait air PDAM yang berwarna kecoklatan, bahkan seperti berminyak serta mengeluarkan bau tidak sedap.
Ia mengaku belum mengetahui penyebab warna air tersebut berubah, sebab masih harus menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium.
"Dugaan kami sementara, perubahan warna air itu dipengaruhi suplai air dari perusahaan batu bara sehingga untuk sementara, kami hentikan saluran air dari perusahaan ke Sungai Lawe-lawe," ujar Misdianto
Saat ini tambahnya, debit air di Sungai Lawe-lawe sebagai sumber air baku PDAM ketinggiannya hanya sekitar 20 centimeter dari permukaan tanah, sehingga cukup mempengaruhi produksi air bersih.
"Produksi air bersih biasanya mencapai 70 liter per detik sekarang turun menjadi 30 sampai 40 liter per detik," ungka Misdianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui apa penyebab warna air yang merupakan sumber air baku PDAM itu berubah,†ungkap Direktur PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara, Misdianto, saat dihubungi di Penajam, Minggu.
Pemeriksaan sampel air Sungai Lawe-lawe tersebut kata Misdianto menyusul adanya keluhan warga terkait air PDAM yang berwarna kecoklatan, bahkan seperti berminyak serta mengeluarkan bau tidak sedap.
Ia mengaku belum mengetahui penyebab warna air tersebut berubah, sebab masih harus menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium.
"Dugaan kami sementara, perubahan warna air itu dipengaruhi suplai air dari perusahaan batu bara sehingga untuk sementara, kami hentikan saluran air dari perusahaan ke Sungai Lawe-lawe," ujar Misdianto
Saat ini tambahnya, debit air di Sungai Lawe-lawe sebagai sumber air baku PDAM ketinggiannya hanya sekitar 20 centimeter dari permukaan tanah, sehingga cukup mempengaruhi produksi air bersih.
"Produksi air bersih biasanya mencapai 70 liter per detik sekarang turun menjadi 30 sampai 40 liter per detik," ungka Misdianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015