Bontang (ANTARA Kaltim) - Seorang tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan khusus kawasan PT Pupuk Kalimantan Timur, tewas setelah tubuhnya tertimpa tutup palka kapal pada Jumat (9/10) dini hari.

Informasi yang diperoleh menyebutkan pekerja yang tewas itu bernama Hasbi Saputra (26), warga Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang utara.

Korban dilaporkan tewas setelah berusaha menghindari jatuhnya pemberat bersama enam kru saat melakukan aktivitas bongkar muat ke kapal pengangkut pupuk KM Kebun Karet yang sedang tambat di Pelabuhan PKT.

"Saat kejadian, kami berenam sedang bekerja dan tiba-tiba dari atas palka saya melihat derek yang mengangkat beban kurang lebih 2 ton perlahan-lahan ambruk. Saya sempat berteriak memanggil korban yang posisinya sangat dekat dengan arah posisi boom yang akan jatuh," kata Herman, rekan korban yang selamat dalam peristiwa itu.

Herman mengaku tidak dapat melihat jelas peristiwa itu, karena saat terdengar suara ambruk, ia dan rekan lainnya berlarian menghindar.

"Saat kami temukan korban dalam posisi telungkup dan tertimpa pintu tutup palka yang terbuat dari kayu ulin," tambahnya.

Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi korban tidak sadarkan diri dengan luka cukup parah, sehingga nyawanya tidak tertolong.

Kapten Kapal Motor (KM) Kebun Karet, Budi Utomo, saat dikonfrimasi terpisah mengatakan konektor selang hidrolik terlepas saat saat mengangkat pupuk seberat kurang lebih 2 ton, boom crane ambruk dan menimpa tutup palka.

Sementara itu, Humas PT PKT Wahyudi mengemukakan pihaknya tengah melakukan investigasi terkait insiden yang menewaskan seorang pekerja bongkar muat tersebut.

"Benar ada kecelakaan kerja, tapi bukan karyawan PKT. Meski begitu, kami tetap melakukan investigasi karena insiden itu terjadi lingkungan perusahaan," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa Jika nantinya hasil investigasi itu ditemukan unsur kelalaian maka, PT Pupuk Kaltim akan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang bersangkutan atas insiden ini.

Kapolres Bontang AKBP Hendra Kurniawan melalui Kabag Humas Iptu Kalvin menerangkan hingga saat ini pihaknya belum bisa menindak lanjuti kasus tersebut, karena masih menunggu laporan dari perusahaan maupun keluarga korban. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015