Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Rombongan dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengunjungi desa di Provinsi Kalimantan Timur, untuk menyerap aspirasi warga guna memperkaya data demi pembangunan mendatang.

"Kunjungan ini untuk melihat langsung dan mencocokkan data kami sebagai contoh, demi perencanaan pembangunan kawasan perdesaan di masa mendatang," kata Kepala Pusdatin Kemendes Anto Pribadi saat mengunjungi Desa Embalut, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Jumat.

Kehadiran tim Pusdatin yang terdiri enam orang tersebut juga untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait berbagai hal, baik mengenai kendala yang dihadapi dalam membangun desa, membangun kawasan perekonomian, maupun kendala terkait pencairan dan pemanfaatan dana desa.

Menurut Anto, Desa Embalut termasuk desa dengan kategori berkembang, sehingga dalam beberapa tahun ke depan diharapkan bisa menjadi desa mandiri. Apalagi sumber daya aparatur desa juga sudah mumpuni, sehingga memiliki visi dan misi yang jelas.

"Dari beberapa kali saya mengunjungi desa, baru kali ini saya temukan kepala desa yang bergelar doktor. Saya berikan `aplaus` untuk Kepala Desa Embalut Bapak Doktor Musmuliadi," kata Anto sambil bertepuk tangan yang diikuti semua undangan.

Menurut Anto, Kemendes menargetkan di Indonesia terwujud 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri, kemudian sebanyak 5.000 desa tertinggal bisa naik kategori menjadi desa berkembang, sehingga desa di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi bagian dari program tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Embalut Musmuliadi mengatakan dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan desa (IPD), drinya bersama aparatur desa beserta masyarakat terus berupaya memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar, seperti sarana dan prasaran pendidikan, kesehatan, dan air bersih.

Pada 2015, Desa Embalut mampu menjadi pemenang harapan 1 pada ajang lomba desa tingkat nasional, sehingga hal ini menunjukkan bahwa tingkat ekonomi, pendidikan, kesehatan, kelengkapan profil desa, dan sejumlah indikator lainnya telah bagus.

"Bahkan kami sudah menyusun `masterplan` (rencana induk) untuk pembangunan desa jangka menengah dan panjang yang diberi nama Masterplan Desa Embalut Impian. Dalam masterplan ini, kami sudah blok per kawasan, termasuk pengembangan ekonomi pasca tidak beroperasinya tambang batu bara mendatang," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015