Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan menggelar workshop parenting education "Komunikasi Baik, Benar dan Menyenangkan" yang diikuti sebanyak 120 peserta sebagai edukasi kepada orang tua dalam mengawal pembangunan karakter anak.
Kegiatan yang berlangsung Kamis (17/9) itui menghadirkan narasumber Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Hj Najirah Adi Darma dan Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, Dinda.
Ketua P2TP2A Kota Bontang Hj Najirah Adi Darma mengatakan bahwa anak usia dini adalah pondasi masa depan dan pondasi harus dikuatkan sejak dini agar tidak roboh di masa depan. Apalagi perkembangan teknologi saat ini sangat memengaruhi tumbuh kembangnya otak anak.
"Canggihnya teknologi membuat mental anak hancur. Saat ini anak usia PAUD banyak yang menjadi korban, baik korban teknologi maupun pelecehan seksual," katanya.
Ia berharap kegiatan workshop seperti ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan, agar orang tua yang hebat mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang hebat pula.
Najirah menambahkan bahwa tugas berat dan amanah para orang tua saat ini adalah membangun moral anak agar menjadi anak yang berbudi luhur.
"Ibu adalah arsitek dan anak adalah pondasi. Tugas ibu adalah membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan," ujarnya.
Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, Dinda, menambahkan ada titik dimana seorang anak merasa bingung dengan apa yang dilihatnya.
Menurut ia, jika lingkungan dan media akan memengarhui tumbuh kembang anak, maka peran aktif orang tua dalam membimbing anak sangat diperlukan.
"Orang tua harus berperan sebagai layar bagi anak. Apa yang dilihat dan diinginkan anak sebaiknya orang tua lebih dulu mencari tahu sisi baik dan buruknya. Memfasilitas dengan gadget (perangkat teknologi) boleh, memperkenalkan media sosial juga boleh, tapi orang tua harus kenal dulu manfaatnya untuk anak apa," katanya.
Dinda berharap melalui workshop yang digelar Disdik Bontang ini, para orang tua tidak hanya mengharapkan anak mereka tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholeha, tetapi keikutsertaan orang tua dalam membimbing anak yang bisa membentuk karakter anak.
"Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya jadi anak sholeh dan sholeha, butuh usaha langsung dari orang tua bagaimana caranya biar anaknya jadi anak sholeh dan sholeha," tambahnya. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kegiatan yang berlangsung Kamis (17/9) itui menghadirkan narasumber Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Hj Najirah Adi Darma dan Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, Dinda.
Ketua P2TP2A Kota Bontang Hj Najirah Adi Darma mengatakan bahwa anak usia dini adalah pondasi masa depan dan pondasi harus dikuatkan sejak dini agar tidak roboh di masa depan. Apalagi perkembangan teknologi saat ini sangat memengaruhi tumbuh kembangnya otak anak.
"Canggihnya teknologi membuat mental anak hancur. Saat ini anak usia PAUD banyak yang menjadi korban, baik korban teknologi maupun pelecehan seksual," katanya.
Ia berharap kegiatan workshop seperti ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan, agar orang tua yang hebat mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang hebat pula.
Najirah menambahkan bahwa tugas berat dan amanah para orang tua saat ini adalah membangun moral anak agar menjadi anak yang berbudi luhur.
"Ibu adalah arsitek dan anak adalah pondasi. Tugas ibu adalah membangun pondasi yang kokoh untuk masa depan," ujarnya.
Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati, Dinda, menambahkan ada titik dimana seorang anak merasa bingung dengan apa yang dilihatnya.
Menurut ia, jika lingkungan dan media akan memengarhui tumbuh kembang anak, maka peran aktif orang tua dalam membimbing anak sangat diperlukan.
"Orang tua harus berperan sebagai layar bagi anak. Apa yang dilihat dan diinginkan anak sebaiknya orang tua lebih dulu mencari tahu sisi baik dan buruknya. Memfasilitas dengan gadget (perangkat teknologi) boleh, memperkenalkan media sosial juga boleh, tapi orang tua harus kenal dulu manfaatnya untuk anak apa," katanya.
Dinda berharap melalui workshop yang digelar Disdik Bontang ini, para orang tua tidak hanya mengharapkan anak mereka tumbuh menjadi anak yang sholeh dan sholeha, tetapi keikutsertaan orang tua dalam membimbing anak yang bisa membentuk karakter anak.
"Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya jadi anak sholeh dan sholeha, butuh usaha langsung dari orang tua bagaimana caranya biar anaknya jadi anak sholeh dan sholeha," tambahnya. (Adv/Hms/*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015