Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah bandar udara di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diselimuti kabut asap, akibat kebakaran lahan dan hutan yang melanda wilayah tersebut.

"Secara kasat mata, terjadi peningkatan konsentrasi asap di wilayah Kaltim dan Kaltara. Jadi, memang terlihat ada peningkatan kepekatan kabut asap pada hari ini dibanding hari-hari sebelumnya," kata Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, di Samarinda, Rabu.

Menurut ia, dampak semakin pekatnya kabut asap tersebut menyebabkan menurunnya jarak pandang di sejumlah bandara.

Di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, misalnya, jarak pandang pada Rabu sekitar pukul 14.00 Wita sekitar 5.000 meter atau lima kilometer.

Sementara di Bandara Temindung Samarinda yang melayani penerbangan menuju wilayah pedalaman Kaltim, jarak pandang pada pukul 15.00 Wita hanya sekitar 1,5 kilometer dan di Bandara Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, jarak pandangnya sekitar dua kilometer.

"Untuk wilayah Kaltim, kondisi terparah terjadi di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, dengan jarak pandang pada pukul 14.00 Wita hanya sekitar 800 meter," kata Soetrisno.

Ia menambahkan jarak pandang di bawah lima kilometer cukup berbahaya untuk pesawat jenis kecil atau `noninstrumen` yang hanya mengandalkan pilot, seperti penerbangan di Bandara Temindung Samarinda.

"Untuk pesawat instrumen atau yang sudah menggunakan teknologi radar, seperti jenis Boeing, jarak pandang masih bisa di bawah lima kilometer," ungkap Sutrisno.

Kabut asap juga menyelimuti sejumlah bandara di wilayah Kalimantan Utara, di antaranya Bandara Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan dengan jarak pandang pada pukul 14.00 Wita hanya berkisar 500 meter, Bandara Kabupaten Nunukan jarak pandang sekitar 1,5 kilometer, serta di Bandara Juwata Kota Tarakan jarak pandang lima kilometer.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015