Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Rancangan APBD Perubahan Kutai Kartanegara, pada 2015 mencapai Rp8,39 triliun atau mengalami peningkatan Rp1,41 triliun dari angka semula yakni Rp6,98 triliun.
"Terjadi peningkatan APBD-P Kutai Kartanegara pada 2015 yang mencapai 20,25 persen," katap Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar saat menyampaikan pengantar nota keuangan Perubahan APBD 2015 pada sidang paripurna DPRD setempat, Senin.
Dari sisi pendapatan daerah kata Chairil Anwar, sebelum perubahan nilainya sebesar Rp6,52 triliun atau mengalami penurunan Rp58,86 miliar dan setelah perubahan menjadi Rp6,46 triliun.
Dari sisi perubahan belanja daerah lanjutnya, dari semula Rp6,98 triliun naik menjadi Rp8,38 triliun setelah perubahan, atau mengalami peningkatan 20,08 persen.
Sedangkan dari sisi penerimaan pembiayaan yang berasal dari SiLPA setelah perubahan menjadi sebesar Rp1,93 triliun dari semula Rp457 miliar.
Nilai tersebut tambah Chairil Anwar, merupakan hasil dari LKPD audited 2014.
Selain itu, dalam perubahan APBD 2015 kata Chairil Anwar, dialokasilan juga pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran pokok utang Rp13 miliar dan penerusan hibah dari pemerintah Australia dalam rangka program air minum sebesar Rp5 miliar.
"Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, rancangan perubahan APBD Kutai Kartanegara pada 2015 sebesar Rp8,39 triliun," ujar Chairil Anwar.
Ia mengatakan, dengan kemampuan kapasitas keuangan daerah tersebut, maka program kegiatan yang akan dilaksanakan harus diprioritaskan agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat sasaran, sebagaimana yang telah disepakati pada kebijakan umum perubahan APBD 2015 pada 26 Agustus 2015.
Rancangan Perubahan APBD 2015 tersebut selanjutnya akan dibahas oleh DPRD.
Penjabat Bupati Kutai Kartanegara itu berharap, proses pengesahan raperda tentang Perubahan APBD 2015 untuk dapat disetujui bersama, untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Kaltim sebagai bahan evaluasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Terjadi peningkatan APBD-P Kutai Kartanegara pada 2015 yang mencapai 20,25 persen," katap Penjabat Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar saat menyampaikan pengantar nota keuangan Perubahan APBD 2015 pada sidang paripurna DPRD setempat, Senin.
Dari sisi pendapatan daerah kata Chairil Anwar, sebelum perubahan nilainya sebesar Rp6,52 triliun atau mengalami penurunan Rp58,86 miliar dan setelah perubahan menjadi Rp6,46 triliun.
Dari sisi perubahan belanja daerah lanjutnya, dari semula Rp6,98 triliun naik menjadi Rp8,38 triliun setelah perubahan, atau mengalami peningkatan 20,08 persen.
Sedangkan dari sisi penerimaan pembiayaan yang berasal dari SiLPA setelah perubahan menjadi sebesar Rp1,93 triliun dari semula Rp457 miliar.
Nilai tersebut tambah Chairil Anwar, merupakan hasil dari LKPD audited 2014.
Selain itu, dalam perubahan APBD 2015 kata Chairil Anwar, dialokasilan juga pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran pokok utang Rp13 miliar dan penerusan hibah dari pemerintah Australia dalam rangka program air minum sebesar Rp5 miliar.
"Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, rancangan perubahan APBD Kutai Kartanegara pada 2015 sebesar Rp8,39 triliun," ujar Chairil Anwar.
Ia mengatakan, dengan kemampuan kapasitas keuangan daerah tersebut, maka program kegiatan yang akan dilaksanakan harus diprioritaskan agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat sasaran, sebagaimana yang telah disepakati pada kebijakan umum perubahan APBD 2015 pada 26 Agustus 2015.
Rancangan Perubahan APBD 2015 tersebut selanjutnya akan dibahas oleh DPRD.
Penjabat Bupati Kutai Kartanegara itu berharap, proses pengesahan raperda tentang Perubahan APBD 2015 untuk dapat disetujui bersama, untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Kaltim sebagai bahan evaluasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015