Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kalimantan Timur hanya bisa meloloskan empat atlet menuju PON 2016, di Bandung, Jawa Barat.
Ketua Binpres Pengprov PASI Kaltim John Barahama di Samarinda, Rabu, mengatakan, empat atlet tersebut mendapatkan tiket PON 2016, melalui ajang kejurnas sekaligus Pra PON atletik yang digelar di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta.
"Tim Kaltim hanya meraih dua perak melalui Indah Lisa di nomor sprint 200 meter dan Gayus Sibuang Mangi di nomor dasalomba dan secara keseluruhan Kaltim berada diperingkat ke-16, "jelasnya.
Ia mengatakan Lisa dan Gayus sebagai peraih medali secara otomatis berhasil lolos ke PON 2016 mendatang.
Selain keduanya, Ia mengatakan bahwa dua atlet lainnya yakni Dimas yang turun di nomor lompat tinggi galah dan Sigit di nomor sprint 200 meter putra juga berhasil melaju ke PON.
" Limit PON untuk nomor sprint 200 meter putra 22,00 detik. Sementara limit Dimas 21,90 detik,"jelasnya.
Sayangnya atlet Kaltim lainnya yang turun di nomor 200 meter yakni Adin gagal lolos karena limitnya sedikit dibawah limit PON.
"Adin limitnya 22,01. Jadi tipis sekali," ujar John.
Menurut Jhon, pada kejurnas tersebut Kaltim membawa 21 atlet senior, dan awalnya bisa meoloskan tiket sebanyak-banyaknya.
Meski demikian Jhon mengaku tidak kecewa karena atlet Kaltim masih berpeluang lolos ke PON melalui jalur lainnya.
Ia menegaskan bahwa Pengurus Besar (PB) PASI memutuskan pada 2015 ini ada sejumlah kejuaraan yang berlabel Pra PON yang salah satunya adalah Kaltim Open.
"Kuota untuk PON ini 300, namun untuk Jabar selaku tuan rumah 35 jadi totalnya 335. Namun yang ada saat ini masih kurang, makanya ditambah melalui kejuaraan yang lain," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa limit di kejurnas kali ini hampir mendekati limit SEA Games.
Kebijak ini dilakukan oleh PB PASI dengan maksud supaya limit atlet Indonesia tidak terlalu jauh untuk mengejar limit SEA Games.
"Limit dibuat tajam supaya atlet kita mampu bersaing dengan atlet lain di SEA Games nanti. Kalau tidak seperti itu, atlet kita akan kesulitan bersaing," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Ketua Binpres Pengprov PASI Kaltim John Barahama di Samarinda, Rabu, mengatakan, empat atlet tersebut mendapatkan tiket PON 2016, melalui ajang kejurnas sekaligus Pra PON atletik yang digelar di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta.
"Tim Kaltim hanya meraih dua perak melalui Indah Lisa di nomor sprint 200 meter dan Gayus Sibuang Mangi di nomor dasalomba dan secara keseluruhan Kaltim berada diperingkat ke-16, "jelasnya.
Ia mengatakan Lisa dan Gayus sebagai peraih medali secara otomatis berhasil lolos ke PON 2016 mendatang.
Selain keduanya, Ia mengatakan bahwa dua atlet lainnya yakni Dimas yang turun di nomor lompat tinggi galah dan Sigit di nomor sprint 200 meter putra juga berhasil melaju ke PON.
" Limit PON untuk nomor sprint 200 meter putra 22,00 detik. Sementara limit Dimas 21,90 detik,"jelasnya.
Sayangnya atlet Kaltim lainnya yang turun di nomor 200 meter yakni Adin gagal lolos karena limitnya sedikit dibawah limit PON.
"Adin limitnya 22,01. Jadi tipis sekali," ujar John.
Menurut Jhon, pada kejurnas tersebut Kaltim membawa 21 atlet senior, dan awalnya bisa meoloskan tiket sebanyak-banyaknya.
Meski demikian Jhon mengaku tidak kecewa karena atlet Kaltim masih berpeluang lolos ke PON melalui jalur lainnya.
Ia menegaskan bahwa Pengurus Besar (PB) PASI memutuskan pada 2015 ini ada sejumlah kejuaraan yang berlabel Pra PON yang salah satunya adalah Kaltim Open.
"Kuota untuk PON ini 300, namun untuk Jabar selaku tuan rumah 35 jadi totalnya 335. Namun yang ada saat ini masih kurang, makanya ditambah melalui kejuaraan yang lain," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa limit di kejurnas kali ini hampir mendekati limit SEA Games.
Kebijak ini dilakukan oleh PB PASI dengan maksud supaya limit atlet Indonesia tidak terlalu jauh untuk mengejar limit SEA Games.
"Limit dibuat tajam supaya atlet kita mampu bersaing dengan atlet lain di SEA Games nanti. Kalau tidak seperti itu, atlet kita akan kesulitan bersaing," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015