Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tidak ada pencopotan jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol. Budi Waseso karena ada kasus tertentu yang sedang ditangani Polri.

Wapres mengatakan kemungkinan yang terjadi hanyalah pergeseran posisi jabatan atau mutasi, yang merupakan hal lumrah terjadi di tubuh Polri.

"Tidak ada pencopotan Budi Waseso. Kalau pun terjadi (mutasi) itu tentu sebagai call of duty yang biasa terjadi di kalangan Polri. Itu juga biasa, hal yang wajar kan," kata Wapres Kalla di Jakarta, Kamis petang.

Namun dia kembali menegaskan bahwa keputusan pergeseran posisi jabatan Kabareskrim tersebut merupakan kewenangan penuh dari Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti.

"Itu keputusan Kapolri, tetapi saya kira apa pun itu, (mutasi) pasti rutin terjadi di Kepolisian ada pergeseran-pergeseran. Di internal Kepolisian itu selalu terjadi setiap waktu. Jangan lalu dianggap pergantian sebagai hal yang menggemparkan," jelasnya.

Kepala Polisi RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan belum ada keputusan penggantian Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang kini dijabat oleh Komjen Budi Waseso.

Badrodin mengatakan pertemuannya dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (2/9) malam tidak ada pembahasan mengenai pemutasian Budi Waseso.

"Bukan masalah itu, masalah yang lain. Ada beberapa kali rapat terkait Kompolnas dan terkait kunjungan ke PLN," kata Kapolri.

Dia mengatakan dirinya sedang membahas mengenai perwira tinggi Polri di Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi, sebelum masalah itu dibahas dengan dewan dia tidak tahu tentang kepastian Budi Waseso akan diganti atau tidak.

Mengenai tudingan Budi Waseso membuat suasana gaduh saat menggeledah instansi, Kapolri mengatakan biarlah itu menjadi penilaian masyarakat.

"Biar masyarakat menilai yang membuat gaduh siapa. Selama ini kan juga pernah ada penggeledahan seperti di TPPI, tapi tidak ada masalah," ujarnya. (*)

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015