Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabut asap yang melanda wilayah Kabupaten Berau, dalam sepekan terakhir semakin pekat dan sudah mengganggu aktivitas masyarakat di daerah itu.

"Dalam sepekan terakhir, kabut asap di wilayah Kabupaten Berau telah mengganggu aktivitas masyarakat karena sebagian besar warga sudah menggunakan masker," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, Husni Hasan, dihubungi dari Samarinda, Rabu sore.

Walaupun tidak sampai membatalkan penerbangan, namun kabut asap yang diduga disebabkan banyaknya "hotspot" atau titik panas kata Mahdi Hasan, cukup mengganggu aktivitas penerbangan di Kabupaten Berau.

"Walaupun tidak sampai ada yang dibatalkan atau dialihkan, namun kabut asap tersebut sudah menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau Kabupaten Berau. Bahkan, pak bupati tadi menelpon agar kami melakukan antisipasi terhadap kabut asap karena beliau akan pulang besok (Kamis)," kata Mahdi Hasan.

Sementara, terkait "hotspot" atau titik panas di wilayah Kabupaten Berau lanjut Mahdi Hasan, BPBD setempat telah melakukan berbagai upaya antisipasi agar tidak meluas.

"Kami hanya bisa melakukan upaya seadanya akibat keterbatasan peralatan dan anggaran dan melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan pada wilayah yang bisa terjangkau," ujar Mahdi Hasan.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kaltim tambahnya, titik panas di wilayah Kabupaten Berau berubah-ubah.

"Setiap hari kami menerima data dari Pusdalops BPBD Kaltim dan data titik panas itu selalu berubah-ubah, kadang terdeteksi tujuh titik panas, 10 bahkan sempat sampai 27 titik panas," ungkap Mahdi hasan.

Kawasan yang terdapat titik panas akibat pembakaran lahan kata Mahdi Hasan diantaranya, di Desa Bangun, Desa Sukan, dan Desa Sungai Buntu di Kecamatan Sambaliung.

Kawasan lainnya yang terdapat titik panas kata dia yakni, di Desa Singkuang dan Desa Murjani 3 serta juga terdapat di Kecamatan Gunung Tabur di Desa Samburakat.

"Umumnya kawasan yang terbakar adalah lahan dan yang cukup parah yakni di Desa Murjani 3 di Kecamatan Tanjung Redeb karena area yang terbakar di sekelilingnya merupakan kawasan pemukiman," katanya.

"Titik kebakaran lahan tidak bertambah tetapi kawasan kebakaran cenderung meluas. Namun, kami berharap, dengan turunnya hujan hari ini (Rabu) lokasi kebakaran akan berkurang sehingga kamut asap juga akan semakin menipis," ungkap Mahdi Hasan.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015