Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menetapkan tiga desa di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, sebagai proyek percontohan program pengembangan Usaha Bersama Komunitas atau UBK.

"Program pengembangan UBK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan melalui pendampingan, peningkatan kapasitas masyarakat, dan bantuan modal usaha," ujar Kepala Bidang Ekonomi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim Dyayadi di Samarinda, Selasa.

Secara nasional, lanjut dia, daerah yang memperoleh program pengembangan UBK pada 2015 ini ada 100 desa pada 36 kabupaten yang tersebar di 19 provinsi.

Dalam waktu dekat, tim dari Kemendes akan datang ke Kutai Barat guna melakukan dialog dengan tiga warga desa di kabupaten itu untuk membahas proses realisasi dari program pengembangan UBK.

Menurut Dyayadi, dalam program ini, warga yang akan menentukan pengembangan usaha apa yang diinginkan, karena penetapannya melalui usulan warga sehingga pengembangan usaha bisa benar-benar dijalankan sesuai keinginan.

Rencananya, tambah Dyayadi, di desa tersebut akan dilatih untuk memproduksi minyak sawit jadi dan dilakukan pengadaan mesin pengolah minyak sawit, karena kawasan itu memiliki banyak perkebunan sawit.

Untuk tahap awal, pangsa pasar penjualan minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di tiga desa setempat, sehingga warga desa bisa memperoleh harga lebih murah dengan kualitas yang sama seperti minyak goreng dari kelapa sawit yang selama ini beredar.

Dari pengembangan UBK seperti itu, warga desa akan mendapat nilai tambah karena selama ini yang dijual masih berupa tandan buah segar (TBS) maupun minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), sehingga nilai ekonomisnya rendah.

"Sedangkan setelah diolah menjadi minyak sawit jadi atau minyak goreng, dipastikan harga jualnya jauh lebih tinggi, sehingga penghasilan masyarakat desa juga meningkat dan juga meningkatkan kesejahteraan desa," tambahnya.

Dyayadi menambahkan penekanan program ini dilakukan karena sebagian besar penduduk Indonesia berada di kawasan perdesaan, sehingga pembangunan perekonomian yang kuat di tingkat bawah diyakini mampu menunjang perekonomian Indonesia secara menyeluruh. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015