Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Temindung Samarinda mengungkapkan,potensi kebakaran lahan, hutan dan kawasan pemukiman di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi.

Menurut Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno di Smarainda, Kamis, saat ini, wilayah Kaltim termasuk Kota Samarinda sudah memasuki musim kemarau sehingga kelembaban udara cukup rendah.

"Kondisi tersebut, sangat rentan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan, termasuk kawasan pemukiman," katanya.

Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap rentannya terjadi kebakaran dan meminta warga yang akan membuka lahan agar tidak dilakukan dengan cara membakar.

"Kami mengimbau warga, agar tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan sebab hal itu sangat riskan dan dapat memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan," kata Sutrisno.

Sementara, titik panas atau "hotspot" di wilayah Kaltim tahun ini lanjut Sutrisno, cenderung mengalami penurunan dibanding 2014.

"Pada Juli 2014, sudah banyak kabut asap yang melanda wilayah Kaltim dan tahun ini (2015) `hotspot` fluktuasinya cenderung turun. Kami berharap, sampai puncak kemarau yakni pada Oktober 2015, tidak banyak titik panas yang terjadi di Kaltim," ujar Sutrisno.

BMKG tambah Sutrisno memprediksi, sangt kecil kemungkinan terjadinya hujan di wilayah Kota Samarinda dalam sepekan mendatang.

"Potensi hujan sudah menurun begitupula dinamika atmosfir. Kalaupun terjadi hujan, hanya bersinfat ringan atau gerimis," ungkap Sutrisno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015