Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bontang, Kalimantan Timur, melakukan verifikasi atau pembuktian kebenaran terhadap ijazah dua pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah, setelah mereka dinyatakan lolos tes kesehatan pada pekan lalu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang Suardi kepada wartawan di Bontang, Selasa, menjelaskan verifikasi dilakukan dengan menelusuri tempat di mana ijazah yang digunakan pasangan calon untuk mendaftar itu diterbitkan atau dikeluarkan.

"Misalnya untuk Neni Moernaeni, lokasi verifikasinya ada di Kota Makassar (Sulawesi Selatan), sebagaimana tercantum dalam pengajuan persyaratan pencalonan untuk batas tingkatan pendidikan," katanya.

Dari berkas persyaratan yang disampaikan kepada KPU Bontang, mantan mantan ketua DPRD Bontang yang mendaftar lewat jalur perseorangan itu pernah menempuh pendidikan di SMAN 1 Makassar, kemudian ijazah sarjana (S1) dan magister diperoleh dari Universitas Hasanuddin Makassar.

"Demikian juga dengan pasangannya (calon wakil wali kota) Basri Rase yang berasal dari SMAN 1 Watampone di Kabupaten Bone, Sulsel," tambah Suardi.

Penelusuran yang sama juga dilakukan KPU Bontang terhadap ijazah milik pasangan petahana Adi Darma-Isro Umarghani (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang saat ini).

Untuk verifikasi ijazah Adi Darma akan dilakukan pengecekan ke SMK 1 Tenggarong, Kutai Kartanegara, kemudian Universitas Mulawarman Samarinda untuk ijazah S1 dan Universitas Dr Sutomo Surabaya untuk gelar magisternya.

Sedangkan Isro Umarghani berdasarkan ijazah yang didaftarkan berasal dari SMK di Kediri, Jawa Timur dan Universitas Terbuka Jakarta.

"Saat ini tim verifikasi KPU Bontang sedang bekerja dan kami juga sudah berkoordinasi dengan panwas, jika nantinya diminta ikut mengawasi verifikasi tersebut," jelas Suardi.

Ketua Panwaslu Kota Bontang Agus Susanto ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan lembaganya telah menyiapkan dua tim yang akan ikut mengawasi proses verifikasi ijazah dan legalitasnya bersama KPU Bontang.

"Panwas tidak begitu saja percaya tanpa proses pengawasan dan mewaspadai adanya dugaan ijazah palsu yang sering diberitakan media. Contoh, seperti adanya anggota dewan yang sudah dilantik tapi kemudian ditemukan ijazah palsu. Jangan sampai ini terjadi untuk para pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota," katanya.

Pada Pilkada Kota Bontang yang digelar serentak pada 9 Desember 2015, terdaftar dua pasangan calon yakni petahana Adi Darma-Isro Umarghani melalui jalur partai politik dan Neni Moernaeni-Basri Rase lewat jalur independen. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015