Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, menggelar seminar yang memaparkan hasil kajian revitalisasi pertambakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat wilayah Delta Mahakam dan kajian pemanfaatan limbah perikanan sebagai usaha ekonomi berbasis desa.

Kepala Balitbangda Kutai Kartanegara H Hairil Anwar di Tenggarong, Kamis, mengatakan seminar diikuti beberapa instansi terkait hasil penelitian tersebut serta sejumlah kelompok tani dan nelayan.

Hasil kajian itu dipaparkan oleh tim peneliti dari Fakultas Perikanan Universitas Mulawarman Samarinda dan tim peneliti Balitbangda Kutai Kartanegara.

Latar belakang kajian kegiatan perikanan tersebut, menurut Hairil Anwar, yakni adanya faktor penurunan kualitas lingkungan wilayah Sungai Mahakam, sehingga berdampak pada sektor perikanan.

Selain itu, lemahnya sistem pengelolaan usaha perikanan budidaya dan tangkap, keterbatasan infrastruktur, permodalan dan kelembagaan, juga merupakan masalah yang kerap dialami petani dan nelayan.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu revitalisasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani dan nelayan, diantaranya dengan usaha pemanfaatan limbah perikanan dalam suatu pemberdayaan ekonomi masyarakat, agar terjadi peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan serta pelaku ekonomi lainnya di sekitar wilayah Sungai Mahakam.

"Atas dasar itulah, dilakukan kajian atau analisis dan pengaturan secara terencana terkait pengembangan yang didasarkan pada sumber daya alam dan sumber daya manusia," ujar Hairil Anwar.

Kegiatan seminar hasil kajian tersebut juga untuk merumuskan kebijakan daerah dalam menegembangkan perekonomian sektor perikanan laut dan tawar, melalui suatu kajian struktur hirarki pusat pertumbuhan dan pelayanan dalam kawasan Mahakam.

"Kajian ini sebagai rekomendasi bagi instansi terkait sebagai acuan pelaksanaaan kegiatan dilapangan," ujarnya.

Kegiatan tersebut dikatakan Hairil Anwar, juga bertujuan mengevaluasi kegiatan sebelumnya, mendeteksi kendala teknis selama penelitian yang dapat mempengaruhi kinerja serta sebagai saran rekomendasi perikanan berkelanjutan.

"Program dari hasil kajian ini apabila diimplementasikan instansi terkait misalnya Dinas Perikanan dan Kelautan tentunya dapat meningkatkan hasil masyarakat terkait usaha perikanan, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ungkap Hairil Anwar.

Kajian atau penelitian tersebut dilakukan selama empat bulan di wilayah-wilayah perikanan Kutai Kartanegara, yang melibatkan peneliti dari Unmul dan Balitbangda setempat.     (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015