Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, meminta kepada sekolah-sekolah yang merasa siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN-BK pada 2016, mulai sekarang sudah mengajukan usulan.

"Usulan harus secepatnya diserahkan supaya kami bisa melaporkan kepada Kemendikbud karena kewenangannya ada di pusat. Kami masih menunggu usulan dari sekolah-sekolah sampai 31 Juli tahun ini," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Samarinda Suar Wiguno di Samarinda, Senin.

Sekolah yang diajak mengikuti UN-BK (sebelumnya bernama UN computer based test atau UN-CBT ) tersebut bukan hanya SMP-SMA/SMK negeri, tetapi juga sekolah swasta, karena di Samarinda ada beberapa sekolah swasta yang dinilai sanggup mengikuti UN-BK.

Saat ini, lanjut dia, ada satu sekolah swasta yang telah mengusulkan untuk menyelenggarakan UN-BK pada 2016, yakni SMK TI Pratama di Jalan Kemakmuran.

"Saya kira masih banyak sekolah swasta lain di Samarinda yang siap menggelar UN-BK ke depan, khususnya sekolah-sekolah dengan jurusan informasi teknologi, seperti SMK TI Airlangga dan lainnya, sehingga saya harapkan bagi yang merasa mampu segera mengajukan usulan," kata Suar.

Pada UN-CBT 2015, terdapat enam sekolah di Samarinda yang sudah melakukannya dan berhasil dengan lancar, sehingga percontohan tersebut diharapkan mampu meyakinkan masyarakat untuk melakukan UN-BK pada 2016 dan tahun-tahun mendatang.

Untuk 2016, tambah Suar, setidaknya akan ada sekitar 20 sekolah yang menyelenggarakan UN-BK, karena pada penerimaan siswa baru Juli ini terdapat 18 sekolah yang menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam jaringan (online).

Ke-18 sekolah tersebut, katanya, otomotis akan menyelenggarakan UN-BK pada 2016, karena SDM dan perangkatnya mencukupi, ditambah sejumlah sekolah lain yang sudah siap dan baru melakukan pendaftaran sehingga paling tidak terdapat 20 sekolah.

Menurut ia, banyak sisi positif dari UN-BK, diantaranya siswa lebih hemat waktu mengerjakan karena tinggal mengklik pada kolom jawaban, mengurangi biaya pencetakan kertas, tingkat kecurangan tipis karena isi soal pada komputer satu dengan komputer lain berbeda dalam satu kelas. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015