Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak meminta kepada seluruh umat muslim untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Menolong fakir miskin, anak yatim piatu maupun kaum duafa sesuai kemampuan dan tidak membiarkan mereka jadi peminta-minta di tempat-tempat umum.

Di Pendopo Lamin Etam, digelar acara pemberian santuan untuk anak yatim piatu. Gubernur menyerahkan santunan  untuk 1.169 anak yatim piatu.

"Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memberi, saling tolong menolong, khususnya bagi anak yatim piatu maupun fakir miskin," kata Awang Faroek Ishak.

Dikatakan, Islam itu adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Apalagi  di bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah sehingga seluruh umat Islam tidak terkecuali di jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kaltim turut memanfaatkan bulan ini untuk meraih kemenangan dengan bersedekah.

"Santunan yang diberikan kepada anak yatim piatu dan duafa adalah bukti kepedulian SKPD  untuk saling berbagi. Semoga santunan ini bermanfaat bagi penerimanya dan kebaikan Ramadhan dapat kita raih," ujarnya.

Awang berharap, pemberian santunan ini menjadi momentum berbagi kebahagiaan Pemprov Kaltim dengan anak yatim piatu maupun  kaum duafa. Kebahagiaan seharusnya tidak hanya menjadi milik kalangan menengah atas, tetapi juga  harus menjadi bagi kebahagiaan masyarakat bawah.

"Santunan ini tepat, apalagi di bulan suci Ramadhan. Karena Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan akan menjadi berkah yang sempurna ketika umat manusia menjadi insan yang saling berbagi terlebih kepada mereka yang membutuhkan," kata Awang.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Bere Ali dalam laporannya mengatakan, ide menyantuni anak yatim piatu ini berasal dari Gubernur yang disampaikan pada 30 Juni lalu. Ide tersebut langsung disebarkan kepada pimpinan SKPD, dan informasikan paling lambat 3 Juli.

“Bantuan ini datang dari 51 SKPD. Jumlah  tersebut  jauh lebih besar bila dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya hanya untuk 890 orang," kata Bere Ali.

Sementara itu, KH Jafar Sidik dalam tausiahnya mengatakan umat muslim yang mampu, wajib menyantuni anak yatim piatu maupun kaum duafa. Mereka harus mendapatkan perhatian khusus.

"Orang yang mendustakan agama adalah meraka yang tidak memperdulikan dan menghiraukan anak yatim piatu," kata Jafar Sidik.

Dikatakan, anak yatim piatu tidak boleh lemah, walaupun orang tuanya sudah tidak ada, tetapi harus kuat dan bertekad menjadi orang yang berguna, bukan menjadi orang yang hampa dan nista. Mereka harus berguna bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa.

"Oleh karena itu, teruslah belajar, belajar dan belajar untuk mendapatkan ilmu yang bisa digunakan untuk masa depan, baik ilmu pengetahuan maupun ilmu agama," pesan Jafar Sidik. (Humas Prov Kaltim/mar)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015