Jakarta (ANTARA News) - Tokoh lingkungan hidup Guru Besar Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Profesor Emil Salim mengingatkan
agar perusahaan air minum kemasan Aqua agar mengembalikan jumlah air
yang telah diambil.
"Mereka ini (Aqua) pikirannya menyedot air terus. Ada sih pikiran untuk memelihara air dan sebagainya, untuk itu Aqua seharusnya menggandeng masyarakat dan pemerintah untuk mengembalikan apa yang sudah mereka ambil agar air kita lestari," kata Emil Salim dalam sebuah diskusi kelestarian air dan lingkungan; "Pelestarian air dan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama", di Belly Clan Restaurant, Jakarta, Kamis.
Emil menekankan harus ada sebuah keseimbangan dalam penggunaan air, karena jika tidak maka dampak perubahan iklim akan semakin dirasakan.
"Berapa setahun keuntungan Anda? Harus ada upaya seimbang untuk mengembalikan itu. Apa yang diambil dari alam harus dikembalikan ke alam. Salah satu caranya melalui menanam kembali pohon sehingga terjadi sebuah equilibrium atau keseimbangan," katanya.
Lebih lanjut Emil mengingatkan bahwa air bersih di Indonesia bukanlah sebuah kemudahan karena di antara 17.000 pulau-pulau di Indonesia masih banyak warga di daerah yang kekurangan air.
Menanggapi hal itu, pihak PT Aqua mengatakan telah melakukan penyeimbangan, salah satunya, dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Lingkungan Hidup untuk menanam kembali pohon sebanyak 12 juta dalam setahun.
"Kami selalu mendorong inisiatif untuk mengembalikan air pada alam," kata Sustainable Development Director PT Tirta Investama (Aqua Group) Karyanto Wibowo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Mereka ini (Aqua) pikirannya menyedot air terus. Ada sih pikiran untuk memelihara air dan sebagainya, untuk itu Aqua seharusnya menggandeng masyarakat dan pemerintah untuk mengembalikan apa yang sudah mereka ambil agar air kita lestari," kata Emil Salim dalam sebuah diskusi kelestarian air dan lingkungan; "Pelestarian air dan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama", di Belly Clan Restaurant, Jakarta, Kamis.
Emil menekankan harus ada sebuah keseimbangan dalam penggunaan air, karena jika tidak maka dampak perubahan iklim akan semakin dirasakan.
"Berapa setahun keuntungan Anda? Harus ada upaya seimbang untuk mengembalikan itu. Apa yang diambil dari alam harus dikembalikan ke alam. Salah satu caranya melalui menanam kembali pohon sehingga terjadi sebuah equilibrium atau keseimbangan," katanya.
Lebih lanjut Emil mengingatkan bahwa air bersih di Indonesia bukanlah sebuah kemudahan karena di antara 17.000 pulau-pulau di Indonesia masih banyak warga di daerah yang kekurangan air.
Menanggapi hal itu, pihak PT Aqua mengatakan telah melakukan penyeimbangan, salah satunya, dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Lingkungan Hidup untuk menanam kembali pohon sebanyak 12 juta dalam setahun.
"Kami selalu mendorong inisiatif untuk mengembalikan air pada alam," kata Sustainable Development Director PT Tirta Investama (Aqua Group) Karyanto Wibowo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015