Samarinda (ANTARA Kaltim) - Para pemudik dan pengemudi yang melintas di jalur Samarinda-Balikpapan, Samarinda-Bontang, Penajam-Paser, dan sejumlah jalur lain di trans Kalimantan, diimbau tidak menjalankan kendaraannya dengan kecepatan melebihi batas 60 kilometer per jam demi menjaga keselamatan.

"Jalan di Kaltim umumnya berliku karena mengikuti topografi alam yang memang berbukit-bukit, selain itu ada beberapa titik jalan yang berlubang. Jadi, sebaiknya pengendara maksimal memacu kendaraan rata-rata dengan kecepatan 60 km/jam," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kaltim Mahmud Syamsul Hadi di Samarinda, Selasa.

Dia juga mengimbau kepada para sopir taksi agar tidak mengejar target penumpang dalam memacu kendaraannnya, karena kondisi ini merupakan salah satu pemicu atau penyebab kecelakaan.

Apalagi jika kondisi fisik pengemudi tidak fit dan lelah akibat terlalu lama berkendara, sehingga sopir yang lelah disarankan istirahat beberapa menit.

Syamsul mengatakan Dishub Kaltim telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk pendirian Posko Lebaran Terpadu di sejumlah titik di jalur trans Kalimantan.

Posko Lebaran Terpadu tersebut terdapat petugas dari lintas sektor, seperti Dinas Perhubungan, kepolisian, Jasa Raharja, dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan, baik Provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota.

Secara umum, lanjut dia, instansinya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mendukung kelancaran arus mudik pada Idul Fitri 1436 Hijriyah, seperti koordinasi dengan para operator transportasi darat, laut, sungai, dan udara.

Penyiapan posko, pengamanan, dan koordinasi dalam antisipasi merupakan kegiatan rutin menjelang Idul Fitri, sehingga petugas sudah mengetahui tugas dan wewenang masing-masing lintas sektor.

"Dalam transportasi, yang pertama adalah keselamatan, kedua adalah memberikan pelayanan pada masyarakat. Jangan sampai masyarakat mengalami kesulitan dalam mencari pelayanan transportasi, sehingga koordinasi yang kami lakukan adalah pelayanan menjadi hal yang utama," ucapnya.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah masalah distribusi kebutuhan bahan pokok, karena merupakan hal yang wajib untuk memenuhi kebutuhan warga, sehingga transportasi laut, udara, maupun darat juga menjadi perhatian utama dalam angkutan bahan pokok. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015