Penajam (ANTARA Kaltim) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0913 Penajam Paser Utara, menerjunkan 124 personel dalam operasi khusus (opsus) ketahanan pangan untuk mewujudkan program swasembada pangan 2017.
"Kami bukan saja memerintahkan 54 bintara pembina desa (Babinsa), tetapi juga menerjunkan 124 personel untuk melakukan pengawasan dan pemantuan membantu kegiatan petani dalam meningkatkan produksi pangan daerah sehingga tercapai swasembada pangan nasional dalam waktu tiga tahun ke depan," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto, Senin.
Menerjunkan Babinsa untuk membantu petani tersebut kata Adi Suryanto, sesuai instruksi Kepala Staf (Kasat) TNI AD, agar membantu petani menuju swasembada pangan 2017 yang didasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani antara Menteri Pertanian dan Kasat TNI AD.
Selain menerjunkan Babinsa lanjut Adi Suryanto, Kodim 0913 juga menyiapkan personel lainnya, jika dibutuhkan untuk membantu para petani, mulai dari membajak sawah, menanam dan memupuk sampai panen.
Kendala utama yang dialami pertanian menurut Adi Suryanto adalah masalah pengairan, sehingga petani hanya mampu tanam dua kali dalam setahun karena mayoritas pengairan sawah menggunakan sistem tadah hujan.
TNI dan pemerintah daerah setempat kata Adi Suryanto, memfokuskan pada bendung Sungai Talake yang akan menjadi sumber air irigasi karena dibutuhkan sistem pengairan yang lebih baik, sehingga lahan persawahan para petani tidak lagi menjadi sawah tadah hujan.
"Kami terus berupaya maksimal agar bendung Sungai Talake dapat difungsikan sebagai irigasi sawah sehingga nantinya para petani tidak lagi bergantung pada hujan," ujar Adi Suryanto.
Pemerintah daerah tambah dia, harus memenuhi dan menyiapkan kebutuhan petani, seperti ketersediaan pupuk, bibit dan sebagainya, termasuk pengairan untuk mendukung kegiatan mewujudkan swasembada pangan 2017 tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami bukan saja memerintahkan 54 bintara pembina desa (Babinsa), tetapi juga menerjunkan 124 personel untuk melakukan pengawasan dan pemantuan membantu kegiatan petani dalam meningkatkan produksi pangan daerah sehingga tercapai swasembada pangan nasional dalam waktu tiga tahun ke depan," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto, Senin.
Menerjunkan Babinsa untuk membantu petani tersebut kata Adi Suryanto, sesuai instruksi Kepala Staf (Kasat) TNI AD, agar membantu petani menuju swasembada pangan 2017 yang didasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani antara Menteri Pertanian dan Kasat TNI AD.
Selain menerjunkan Babinsa lanjut Adi Suryanto, Kodim 0913 juga menyiapkan personel lainnya, jika dibutuhkan untuk membantu para petani, mulai dari membajak sawah, menanam dan memupuk sampai panen.
Kendala utama yang dialami pertanian menurut Adi Suryanto adalah masalah pengairan, sehingga petani hanya mampu tanam dua kali dalam setahun karena mayoritas pengairan sawah menggunakan sistem tadah hujan.
TNI dan pemerintah daerah setempat kata Adi Suryanto, memfokuskan pada bendung Sungai Talake yang akan menjadi sumber air irigasi karena dibutuhkan sistem pengairan yang lebih baik, sehingga lahan persawahan para petani tidak lagi menjadi sawah tadah hujan.
"Kami terus berupaya maksimal agar bendung Sungai Talake dapat difungsikan sebagai irigasi sawah sehingga nantinya para petani tidak lagi bergantung pada hujan," ujar Adi Suryanto.
Pemerintah daerah tambah dia, harus memenuhi dan menyiapkan kebutuhan petani, seperti ketersediaan pupuk, bibit dan sebagainya, termasuk pengairan untuk mendukung kegiatan mewujudkan swasembada pangan 2017 tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015