Penajam (ANTARA Kaltim) - Puluhan warga Penajam Paser Utara, menggelar unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) setempat menuntut pemerintah, DPRD dan pihak PLN untuk mengambil tindakan dalam mengatasi kerapnya pemadaman listrik di daerah itu.

Demonstrasi yang dimotori Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Penajam Paser Utara tersebut, meminta agar pihak terkait mencari solusi jangka pendek sehingga pemadaman listrik tidak terjadi selama Ramadhan.

"Sudah beberapa bulan, masyarakat merasakan pemadaman. Kami tidak butuh alasan apapun dari PLN yang jelas kami hanya meminta jaminan, selama Ramadhan tidak terjadi pemadaman," ungkap perwakilan warga, Muslimin saat mediasi di ruang rapat lantai III Kantor DPRD Penajam Paser Utara, Senin.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Penajam Paser Utara, Abdul Rauf mengatakan, tuntutan warga yang paling mendasar yakni, meminta pemerintah, DPRD dan PLN harus mencari jalan keluar agar tidak terjadi pemadaman selama bulan puasa.

"Kami inginkan penyelesaian jangka pendek yakni, kami meminta ada jaminan dari PLN tidak terjadi pemadaman selama Ramadhan. Kalau tidak, maka kami akan menggelar aksi yang lebih besar," ungkap Abdul Rauf.

Sementara, Kepala Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD Paser-Penajam Paser Utara, Jamaluddin mengungkapkan, pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN Ranting Petung karena mengalami defisit listrik sebesar 1,5 megawatt.

"Beban puncak 14 megawatt sementara daya produksi 12,5 megawatt. Jadi mengalami defisit listrik sehingga pemadaman itu terjadi," ungkap Jamaluddin.

Defisit tersebut terjadi kata dia, karena ada beberapa kontrak kerja dengan pihak swasta telah diputus sementara, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) milik Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka yang menyuplai PLN juga mengalami penurunan daya produksi.

"Sebenarnya, mesin kami mencukupi dan tidak ada yang bermasalah. Namun, PLTMG Perusda yang seharusnya produksi 5 sampai 6 megawatt menurun hingga 3,2 megawatt, sehingga pengaruh daya produksi gas Perusda sudah tidak bisa dioptimalkan," ujar Jamaluddin.

Wakil Ketua DPRD Penajam Paser Utara, Syahruddin M Noor mengatakan, daya produksi gas Perusda memang sudah menurun karena sumur yang dikelola adalah sumur tua, jadi tidak mampu memenuhi kebutuhan gas untuk PLTMG milik Perusda.

"Kami minta masalah pemadaman ini ada solusi dari PLN Wilayah Kaltim. Ini tanggung jawab PLN dan jangan hanya larinya ke Perusda," katanya.

Pelaksana tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar juga meminta kepada pihak PLN untuk bersikap bijaksana mengatasi pemadaman tersebut.

Pemerintah daerah lanjut Tohar, tidak mempunyai kebijakan jangka pendek mengatasi pemadaman.

"Pemerintah daerah hanya mempersiapkan jangka menengah. Terus terang, warga beranggapan bahwa PLN dan pemerintah daerah tidak serius mengatasi defisit listrik itu sehingga menyebabkan pemadaman," ungkap Tohar.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015