Penajam (ANTARA Kaltim) - Para petani rumput laut di Kabupaten Penajam Paser Utara, masih membutuhkan pelatihan lanjutan terkait cara penanggulangan penyakit.
"Para petani berharap, ada pelatihan lanjutan tentang cara menanggulangi penyakit rumput laut," ungkap salah seorang petani rumput laut di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Eros, Sabtu.
Materi pelatihan yang diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu kata Eros, telah diterapkan dan para petani masih menunggu hasilnya.
"Namun, ada yang lebih penting yakni, cara penanggulangan penyakit yang sering menyerang rumput laut karena belum mengetahui cara penanggulangan penyakit yang kerap melanda rumput laut tersebut," katanya.
"Kami berharap, instansi terkait dapat merespon keinginan tersebut sebab mata pencaharian kami hanya dari menanam rumput laut," ungkap Eros.
Para petani khususnya di Kelurahan Sungai Parit tambah dia, hanya bisa pasrah ketika rumput laut yang ditanam diserang penyakit, karena tidak mengatahui cara menanggulanginya.
Petani rumput laut lainnya Wati manambahkan, pelatihan yang diberikan oleh BPPT beberapa waktu lalu tersebut sangat membantu petani untuk meningkatkan penghasilan, karena mereka diberikan cara membuat makanan ringan dari olahan rumput laut.
"BPPT memberikan cara mengolah rumput laut menjadi makanan ringan, seperti cimi-cimi atau krupuk dan cara pembuatanya sangat mudah," ujarnya.
"Apalagi, Dinas Kelautan dan Perikanan juga mau menampung produk hasil olahan rumput laut itu, jika para petani sudah membentuk kelompok," ungkap Wati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Para petani berharap, ada pelatihan lanjutan tentang cara menanggulangi penyakit rumput laut," ungkap salah seorang petani rumput laut di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Eros, Sabtu.
Materi pelatihan yang diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu kata Eros, telah diterapkan dan para petani masih menunggu hasilnya.
"Namun, ada yang lebih penting yakni, cara penanggulangan penyakit yang sering menyerang rumput laut karena belum mengetahui cara penanggulangan penyakit yang kerap melanda rumput laut tersebut," katanya.
"Kami berharap, instansi terkait dapat merespon keinginan tersebut sebab mata pencaharian kami hanya dari menanam rumput laut," ungkap Eros.
Para petani khususnya di Kelurahan Sungai Parit tambah dia, hanya bisa pasrah ketika rumput laut yang ditanam diserang penyakit, karena tidak mengatahui cara menanggulanginya.
Petani rumput laut lainnya Wati manambahkan, pelatihan yang diberikan oleh BPPT beberapa waktu lalu tersebut sangat membantu petani untuk meningkatkan penghasilan, karena mereka diberikan cara membuat makanan ringan dari olahan rumput laut.
"BPPT memberikan cara mengolah rumput laut menjadi makanan ringan, seperti cimi-cimi atau krupuk dan cara pembuatanya sangat mudah," ujarnya.
"Apalagi, Dinas Kelautan dan Perikanan juga mau menampung produk hasil olahan rumput laut itu, jika para petani sudah membentuk kelompok," ungkap Wati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015