Jakarta (ANTARA News) - Tuan rumah Indonesia tidak memperoleh satu gelar pun pada turnamen bulu tangkis Indonesia Open Super Series Premier 2015 di Istora Senayan, Jakarta, yang berakhir Minggu (7/6).

Satu-satunya wakil Indonesia di laga final, pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii harus mengakui ketangguhan pasangan Tiongkok Tian Qing/Tan Jinhua dengan skor telak 11-21, 10-21.

Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia kekurangan atlet ganda putri sebagai pelapis atau pengganti pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.

"Untuk saat ini saya memang harus bekerja keras lagi untuk bisa mendapatkan pasangan yang mendekati (kemampuan) Gres/Nitya," kata Eng Hian, di Istora Senayan Jakarta.

Menurut pelatih yang akrab dipanggil Didi tersebut, pemain-pemain muda ganda putri belum terlalu bisa diandalkan untuk menggantikan Nitya/Greysia.

Didi berpendapat untuk mencari dan menghasilkan atlet ganda putri sekelas Nitya/Greysia bukan hal yang mudah. Butuh beberapa tahun untuk mencapai tujuan tersebut, katanya.

"Tapi itu bukan pekerjaan seperti menggoreng telor. Mungkin saya butuh tiga sampai tahun lagi," kata Didi.

Ia sedang mengupayakan agar PBSI membuat program untuk pelatih pelatnas bulu tangkis guna menghasilkan atlet-atlet berprestasi lainnya.

"Saya lagi minta PBSI bikin satu program yang mendukung porgram pelatih pelatnas. Kalau tidak, bulu tangkis Indonesia akan terus seperti ini, jadi hanya punya satu, satu, satu (andalan)," kata Didi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015