Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan meresmikan tiga Unit Pengelola Kegiatan untuk Kelompok Simpan Pinjam Perempuan dengan harapan peran unit ini mampu meminimalkan praktik rentenir.

"Peresmian tiga UPK tersebut diagendakan Juni ini, tetapi kapan tepatnya belum bisa kami pastikan karena masih menyesuaikan dengan jadwal Pak Gubernur atau Wakil Gubernur Kaltim," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.

Tiga UPK yang siap diresmikan itu tersebar di tiga kecamatan pada tiga kabupaten di Kaltim, yakni UPK Kecamatan Muara Komam di Kabupaten Paser, UPK Kecamatan Segah di Kabupaten Berau, dan UPK Kecamatan Long Bagun di Kabupaten Mahakam Ulu.

Biaya pembangunan tiga UPK tersebut merupakan hadiah dari Pemprov Kaltim karena ketiganya berhasil mendapat nilai terbaik dalam lomba yang digelar oleh Kaltim, yakni lomba pengelolaan dana dari eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) yang disalurkan kepada Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (KSPP).

Masing-masing UPK tersebut memenangkan tiga kategori lomba yang digelar oleh BPMPD Kaltim, yakni kategori UPK Wilayah Terpencil yang dimenangkan Kecamatan Long Bagun, sehingga UPK Long Bagun mendapat hadiah Rp320 juta.

Kemudian kategori UPK Wilayah Perbatasan yang dimenangkan oleh UPK Muara Komam dengan hadiah Rp275 juta, dan kategori UPK Wilayah Terisolir yang dimenangkan UPK Kecamatan Segah dengan hadiah Rp230 juta.

Saat mengikuti lomba, semua peserta sudah berkomitmen, yakni bagi UPK yang belum memiliki gedung sendiri alias masih menumpang di kantor milik lembaga lain, maka hadiahnya digunakan untuk membangun gedung UPK, sedangkan bagi yang telah memiliki gedung UPK sendiri, maka hadiahnya digunakan kegiatan ekonomi sesuai kesepakatan pengurus dan warga.

Menurut Jauhar keberadaan UPK sangat penting dalam turut serta menyejahterakan masyarakat, karena dalam UPK selain merupakan wadah untuk merumuskan program pembangunan antardesa juga memiliki dana bergulir dari PNPM untuk kegiatan ekonomi.

Dana bergulir tersebut kemudian dikelola dalam bentuk simpan pinjam yang dimanfaatkan oleh KSPP untuk mengembangkan usaha di desa masing-masing, baik untuk usaha peternakan, jual sembako, membuka warung makan, untuk pertanian, maupun jenis usaha lain.

"Kegiatan simpan pinjam dari UPK ini memiliki peran penting dalam mematahkan rentenir dengan bunga tinggi yang masih banyak berjalan di desa-desa, karena bunga dari UPK cukup rendah yang besarannya ditetapkan berdasarkan kesekapatan masyarakat desa dalam rapat bersama," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015