Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 48 siswa SMA dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris atau "National School Debating Championship" tingkat Provinsi Kaltim.

"Dari ajang LDBI dan NSDC yang digelar hari ini, masing-masing kategori akan diperoleh satu tim yang menjadi terbaik pertama. Tim inilah yang akan mewakili Kaltim untuk berlomba di tingkat nasional pada 7-13 Juni di Kota Ambon," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Musyahrim di Samarinda, Kamis.

Siapapun yang menjadi terbaik pertama, lanjut dia, maka harus meningkatkan keterampilannya dalam berbicara secara fasih melalui latihan, baik fasih berbahasa Indonesia maupun Inggris, karena persaingan di tingkat nasional akan lebih ketat ketimbang persaingan tingkat provinsi.

Ke-48 siswa yang mengikuti lomba tingkat Kaltim tersebut adalah, 24 siswa merupakan peserta LDBI dan 24 peserta lainnya peserta NSDC. Mereka terdiri dari delapan tim per mata lomba, sedangkan masing-masing tim terdapat tiga peserta dari satu sekolah.

Di antaranya peserta LDBI terdapat tiga siswa dari SMAN 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, tiga siswa dari SMAN 1 Samarinda, tiga siswa SMAN 1 Balikpapan, tiga siswa dari Kabupaten Kutai Timur, dari SMAN 1 Penajam Paser Utara, SMAN 3 Unggul Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan dari SMAN 10 Samarinda yang merupakan perwakilan dari Provinsi Kaltim.

Musyahrim mengakui kepiawaian siswa Kaltim dalam pelajaran bahasa Indonesia tidak lebih baik dari kepiawaian bahasa Inggris, hal ini dapat dibuktikan dalam nilai ujian nasional (UN) yang digelar tiap tahun, yakni nilai UN pelajaran bahasa Indonesia selalu lebih rendah ketimbang nilai UN bahasa Inggris.

"Coba saja lihat hasil UN anak-anak kita, pasti nilai bahasa Inggris-nya lebih tinggi dari bahasa Indonesia. Bahkan, siswa yang mendapat nilai 10 untuk bahasa Inggris lebih banyak ketimbang nilai bahasa Indonesia," katanya.

Untuk itu, lanjut Musyahrim, melalui lomba debat bahasa ini, diharapkan kemampuan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia lebih baik. Begitu pula dengan kecintaan terhadap pelajaran bahasa Indonesia bisa meningkat. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015