Samarinda (ANTARA Kaltim) – Pemerintah Provinsi Kaltim sengaja mengusung tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-107 tahun ini terkait percepatan pembangunan infrastruktur daerah utamanya penuntasan pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan.

“Tema Harkitnas tahun ini kita kaitkan dengan upaya percepatan pembangunan infrastruktur Kaltim dan besok (hari ini) akan dilakukan syukuran kelanjutan pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan,” kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak usai memimpin gladi bersih upacara peringatan Harkitnas 2015 di Balikpapan, Selasa (19/5).

Penuntasan pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan menurut Gubernur, sangat penting dan strategis terutama dalam mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan daerah serta memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Sesuai dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah sejak tahun 2013-2016 dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) telah ditetapkan sistem jaringan jalan bebas hambatan/jalan tol.

Provinsi Kaltim masuk dalam program nasional tersebut yang terdiri atas jaringan jalan bebas hambatan wilayah Penajam-Balikpapan dan Balikpapan-Samarinda serta Samarinda-Tenggarong disesuaikan dengan perkembangan tiga kawasan industri.

 Misalnya, Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung di Balikpapan, Kawasan Industri Gas dan Kondensat di Bontang serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan di Kutai Timur menjadi jalan tol Balikpapan-Samarinda-Bontang-Sangatta-Bengalon sampai ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan.

Pembangunan jalan tol ini, ujar Gubernur didasari pada perkembangan Balikpapan dan Samarinda serta pengembangan kawasan-kawasan industri untuk program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) maupun program kerja Kabinet Kerja yang terus membangun kawasan industri di luar Pulau Jawa.

Diharapkan pembangunan ini membawa dampak yang sangat positif dengan kemajuan daerah yang semakin berkembang dan kemajuannya sangat pesat yang secara langsung menuntut adanya dukungan prasarana jalan yang baik, aman dan nyaman untuk dilintasi.

Pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan telah dimulai sejak 2012 dan dilakukan groundbreaking Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II, Chairul Tanjung.

Gubernur menjelaskan sekarang ini dilanjutkan pembangunan Paket 1, 2, 3, 4 dan 5. Khususnya pembangunan Paket 1 dan 5 akan dilaksanakan dengan kolaborasi dana  Pemprov melalui APBD,  APBN dan Loan dari China.

Sedangkan pembangunan Paket 2, 3 dan 4 akan dibiayai dengan pola PPP (public private partnership) yang sedang dalam proses pelelangan (tender) melalui Badan Pengelola Jalan Tol Nasional (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum.

Salah  satu yang telah mengajukan untuk menjadi investor adalah PT. Citra Manggala Nusapala Persada (PT. CMNP) yang telah menandatangani MoU dengan Gubernur Kaltim pada 16 Mei 2015 di Jakarta.

Jalan tol Balikpapan-Samarinda dibangun sepanjang 99,02 kilometer dan direncanakan dua jalur dengan enam lajur masing-masing 3,6 meter. Lebar badan jalan 36,9 meter dengan sistem perkerasan rigid pavement.

Pengerjaannya dibagi dalam 5 paket terdiri Km.13 Balikpapan-Samboja sepanjang 25,40 km.  Segmen Samboja-Palaran I sepanjang 23,00 km, Samboja-Palaran II sepanjang 22,60 km, Palaran-Jembatan Mahakam Kota II sepanjang 16,9 km dan Segmen Km.13-Sepinggan Balikpapan sepanjang 11,12 km.

 â€œSyukur Alhamdulillah, pembangunan tol ini kembali dapat dilanjutkan berkat dukungan pemerintah pusat, investor dan dukungan luar negeri, sehingga kita dapat melanjutkan pembangunan Paket I sampai Paket V,” sebut Awang Faroek Ishak.(Humas Prov Kaltim/yans)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015