Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Satu regu Komando Pasukan Katak diterjunkan ke geladak kapal MT Permina, sementara dua regu lainnya naik dari sisi kiri lambung kapal dalam skenario latihan pembebasan sandera bersandi "Operasi Nagabanda 15" di Perairan Teluk Balikpapan, Senin.

"Para teroris menuntut tebusan uang dan bila tidak dipenuhi akan membunuh seluruh awak kapal dan menabrakkan kapal ke kilang minyak Pertamina," kata Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

Ia menjelaskan, latihan ini untuk memberi pengalaman dan terus meningkatkan kesiagaan para personel TNI AL menghadapi gangguan keamanan dan tindak kejahatan, terutama aksi terorisme di laut.

"Apalagi, Selat Makassar dan Pelabuhan Balikpapan adalah bagian penting dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II," jelas Danlanal.

Di geladak dan di dalam kapal MT Permina, prajurit Kopaska terlibat pertempuran jarak dekat (close quarter combat) dengan teroris dan berhasil menguasai geladak, kamar mesin.

Selanjutnya pasukan Kopaska menuju anjungan untuk membebaskan sandera dan melumpuhkan para teroris. Dalam skenario latihan itu, dua anak buah kapal dan satu teroris tewas.

Para teroris yang berhasil ditangkap segera dibawa ke darat untuk diperiksa Polisi Militer Angkatan Laut dan akhirnya diserahkan ke polisi yang menjemput para tahanan dengan kendaraan taktis Baracuda dan pengawalan ketat.

Upaya pembebasan sandera itu dalam rangkaian kegiatan penuh aksi yang ditampilkan regu Kopaska.

Pasukan khusus TNI AL itu memulai dengan "combat free fall" atau terjun ke geladak kapal dan langsung terlibat pertempuran dengan teroris.

Selang beberapa saat disambung dengan "maritime interdiction operation" (MIO), di mana dua regu Kopaska naik ke geladak kapal melalui dua utas tali yang dipasang regu pertama.

Ada pula regu medis yang datang dengan helikopter dan turun ke kapal dengan meluncur menggunakan tali.

Kopaska masih beraksi dengan cara mereka meninggalkan kapal yang sudah bebas, yaitu bergantungan pada tali yang sebelumnya dipakai untuk meluncur turun.

Sementara upaya pembebasan berlangsung di kapal, di laut di sekeliling kapal MT Permina berputar-putar "Sea Rider", perahu cepat dengan anggota Kopaska yang selalu siaga.

Pada awal operasi, tugas mereka untuk mengalihkan perhatian para pembajak dari tim yang berupaya mendarat di kapal.

"Seluruhnya kegiatan latihan ini melibatkan 700 personel," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam kesempatan terpisah.

Ke-700 prajurit itu terlibat dalam  empat kapal perang (KRI), dua unit combat boat, empat unit Sea Rider, satu pesawat udara jenis Cassa dan dua helikopter Bell.

Adapun KRI yang terlibat dalam latihan itu adalah KRI Ki Hajar Dewantara 364, KRI Makassar 590, KRI Birang 831, dan KRI Keris 624. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015