Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Kalimantan Timur Darlis Pattalongi mengatakan kebekuan politik tidak boleh terjadi pada pemilihan kepala daerah, karena hal tersebut akan menimbulkan pikiran negatif.

"Dalam dunia politik, tidak boleh ada stigma yang menyebutkan bahwa satu partai dominan di satu daerah, sebab hal tersebut menimbulkan kebekuan politik. Dan ketika politik itu beku, maka pikiran kita menjadi mandeg kemudian akan memunculkan hal-hal yang negatif," ungkap Darlis Pattalongi kepada wartawan di Samarinda, Rabu, usia menjalani proses wawancara sebagai bakal calon bupati Kutai Kartanegara di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim.

Pernyataan itu disampaikan Darlis Pattalongi menanggapi masih kuatnya calon petahana (incumbent), yakni Rita Widyasari yang juga sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kutai Kartanegara.

"Salah satu alasan saya maju pada pemilihan kepala daerah di Kutai Kartanegara, karena saya ingin menegaskan bahwa politik itu milik bersama. Jadi, di manapun dan sekecil apapun, tidak boleh ada kebekuan," katanya.

"Ingat, kenapa para mahasiswa dan tokoh-tokoh bangsa kita menggelar perjuangan reformasi, karena kebekuan politik itulah yang harus dibongkar. Jadi, itu tidak boleh terjadi sebab politik itu milik bersama dan harus cair," tambah Darlis.

Darlis Pattalongi menjalani proses verifikasi dan wawancara di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim setelah sebelumnya mendaftar sebagai bakal calon bupati Kutai Kartanegara.

"Saya melamar ke PDIP untuk maju sebagai calon bupati Kutai Kartanegara dan saya sudah siap lahir dan batin. Namun, jika memang hasil komunikasi politik dengan PAN tercapai kesepakatan bahwa ada tokoh PDIP yang dianggap layak menjadi bupati, maka saya siap mengalah untuk mencalonkan diri sebagai wakil bupati," katanya.

Pihaknya juga masih terus melakukan komunikasi intensif dengan beberapa partai politik, di antaranya Gerindra, Hanura, PKS dan PPP terkait pemilihan kepala daerah di Kutai Kartanegara.

"Jadi, walaupun saya mencalonkan diri sebagai bupati, tetapi saya tetap fleksibel karena kepentingan utama yakni bagaimana membangun Kutai Kartanegara, bukan dengan mempersoalkan siapa yang akan menjadi bupati," ungkapnya.

Ia juga mengaku siap jika dipasangkan dengan calon petahana Rita Widyasari.

"Memang ada keinginan teman-teman di Kutai Kartanegara agar saya berpasangan dengan Rita Widyasari, dan saat ini komunikasi masih terus berjalan dengan teman-teman dari Partai Golkar," ujar Darlis Pattalongi.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015