Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Samarinda, menyiapkan obat gratis bagi warga korban banjir di daerah itu.

"Curah hujan di Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2015, ditambah pasang Sungai Mahakam menyebabkan sejumlah kawasan tergenang. Kami sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan obat-obatan secara gratis kepada warga yang terkena penyakit dampak banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Samarinda drg Nina Endang Rahayu, di Samarinda, Selasa.

Antisipasi tersebut lanjut Nina Endang Rahayu dilakukan sebagai langkah untuk mewaspadai penyakit pascabanjir seperti diare dan gatal-gatal.

Obat-obatan yang disiapkan tersebut kata Nina Endang Rahayu di antaranya, salep untuk penyakit gatal dan juga obat diare.

"Obat-obatan tersebut bisa langsung diambil di puskesmas terdekat," katanya.

"Jika ada warga yang mengeluhkan sakit, bisa datang ke puskesmas, petugas akan langsung memeriksa apa yang menjadi keluhan warga tersebut," ungkap Nina Endang Rahayu.

Dinas Kesehatan Kota Samarinda lanjut dia, juga telah menyiagakan petugas medis yang bisa diturunkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan pada posko banjir, walaupun genangan air sudah surut..

Mengingat tambah dia, penyakit dampak banjir tersebut sangat rentan menyerang anak-anak.

"Pascabanjir, anak-anak yang paling rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh mereka lemah dibanding orang dewasa," ujarnya.

Ia menyarankan kepada para orang tua agar meningkatkan pengawasan kepada anaknya dengan tidak membiarkan bermain di genangan air.

Sementara, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meminta Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan "fogging" atau pengasapan sebagai upaya membasmi nyamuk secara serentak.

Instruksi tersebut sebagai upaya mencegah mewabahnya penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan.

Syaharie Jaang menilai, dengan dilakukan "fogging" secara serempak, maka dapat mengurangi potensi menyebarnya berbagai penyakit pascabanjir.

"Fogging merupakan tindakan efektif guna mengantisipasi semakin berkembangnya penyakit malaria dan DBD di musim penghujan seperti saat ini.," ungkap Syaharie Jaang. 

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015