Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak secara resmi pada Kamis, melantik Frederick Bid sebagai Penjabat Bupati Mahakam Ulu menggantikan posisi MS Ruslan yang sudah habis masa jabatannya.

Frederick Bid yang sebelumnya Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Pedalaman dan Daerah Tertinggal (BPKP2DT) Kaltim, dinilai pas memegang jabatan itu karena pernah menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Barat, kabupaten induk dari Mahakam Ulu.

Ketua DPRD Kaltim M Syahrun HS mengharapkan Kabupaten Mahakam Ulu bisa maju lebih pesat lagi di bawah kepemimpinan Frederick Bid, meski masa jabatan yang bersangkutan relatif singkat hingga terpilihnya bupati definitif hasil pilkada akhir Desember 2015.

"Walaupun menjabat tidak lama, saya mengharapkan Pak Frederick bisa memimpin daerah tersebut menjadi maju lebih pesat," katanya.

Menurut politisi Partai Golkar ini, latar belakang Frederick Bid sebagai Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Tertinggal (BPKP2DT) Kaltim, serta pengalamannya pernah menjabat Kepala Dinas PU Kabupaten Kutai Barat, sangat berharga untuk menjadikan kabupaten termuda di Kaltim itu bisa mengejar ketinggalan dari kabupaten/kota lainnya.

"Saya percaya dengan pengalaman dan kemampuan Pak Frederick Bid. Tentu segenap jajaran birokrasi dan masyarakat Mahakam Ulu diharapkan juga memberikan dukungan penuh," tambah Syahrun.

Ia juga memuji penjabat bupati sebelumnya, MS Ruslan, yang telah berhasil meletakkan dasar-dasar pembangunan di Mahakam Ulu pasca-resmi menjadi daerah otonomi baru sejak dua tahun lalu.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apreseasi yang tinggi atas kinerja Pak Ruslan selama menjadi Pj Bupati Mahulu," ujar Syahrun.

Ditemui usai pelantikan, Frederick Bid mengatakan akan terus berusaha proaktif mengusulkan berbagai program pembangunan di wilayah perbatasan kepada pemerintah pusat, terutama infrastruktur dasar yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat Mahakam Ulu.

"Amanah ini cukup berat. Apalagi, infrastruktur di Mahakam Ulu serba terbatas. Yang jelas, kita harus lebih agresif dan proaktif, jangan hanya menunggu perhatian dari pemerintah pusat," ujarnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015