Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang menjalin kerja sama dengan daerah tetangga Kabupaten Kutai Kartanegara dalam sektor pertanian, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga Kota Taman.

     Penandatanganan kerja sama Pemkot Bontang dan Pemkab Kutai Kartanegara telah dilakukan Wali Kota Adi Darma dengan Bupati Rita Widayasari di Pendopo Pemkab Kutai Kartanegara, pekan lalu.

     Adi Darma menjelaskan melalui kerja sama ini, Pemkot Bontang akan menyediakan subsidi pupuk bagi petani padi di Kutai Kartanegara dan nantinya produksi beras itu bisa dipasok untuk warga Bontang.

     "Bontang akan mengambil pangan seperti beras dari Kutai Kartanegara, lalu petani Kutai Kartanegara pasti membutuhkan pupuk. Karena Bontang merupakan daerah penghasil pupuk, kami akan bantu berikan subsidi pupuk," jelasnya.

     Menurut wali kota, langkah ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya membangun kemitraan dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

     "Salah satu yang paling mendasar selama ini adalah kebutuhan Pupuk. Seringkali saat musim tanam tiba, kebutuhan pupuk petani sulit terpenuhi akibat kebutuhan yang tidak seimbang dengan pasokan. Semoga dengan kerja sama ini, masalah

pupuk selama ini yang masih sering muncul bisa tertangani," ujarnya.

     Bupati Kutai Kartanegara Rita widyasari mengatakan produksi beras daerahnya surplus sekitar 74.000 ton, namun kelebihan produksi itu lebih banyak yang ke luar daerah.

     Dalam upaya memberikan kontribusi terhadap produksi beras, baik untuk Provinsi Kaltim maupun nasional, Pemkab Kutai Kartanegara terus berupaya menggenjot produktivitas petani.

     Sesuai arah kebijakan dari pemerintah pusat, Indonesia semestinya tidak tergantung pada beras dan produk pertanian impor, karena kondisi tanahnya luas dan subur serta daerah yang tropis sangat mendukung pengembangan berbagai tanaman.

     Dalam waktu tiga tahun ke depan, pemerintah menargetkan sudah mencapai swasembada pangan untuk tiga komoditas unggulan, yakni padi, jagung dan kedelai.

     "Saya berharap kerja sama ini segera dilaksanakan. Jangan sampai molor lagi," tegas Rita.

     Ke depan, lanjut Rita, Kutai Kartanegara tetap menjadi tumpuan bagi Kaltim sebagai penyumbang beras terbesar, yakni sekitar 38-40 persen dari total produksi lebih kurang 210.000 ton.

     Pada 2015, luas areal tanam di Provinsi Kaltim ditargetkan mencapai 110.000 hektare dan sekitar 44.000 hektare sudah terpenuhi dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

     "Jadi, sudah sekitar 36 persen luas tanam yang disumbangkan Kutai Kartanegara. Namun, alih fungsi lahan tetap jadi ancaman ke depan," tambah Rita. (Adv/Hms/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015