Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, meminta para petani dari Kabupaten Penajam Paser Utara untuk meningkatkan pasokan komoditas pertanian ke daerah setempat, seiring bertambahnya kebutuhan masyarakat dan mengurangi pasokan dari provinsi lain.

"Untuk mengurangi ketergantungan dari Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, kami minta pasokan hasil pertanian dari Penajam bisa ditambah lagi," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi ketika ditemui di Balikpapan, Minggu.

Ia mengemukakan hal itu saat menghadiri acara penyerahan bibit cabai kepada masyarakat terpilih di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.

Dengan dipasok oleh Penajam Paser Utara yang jaraknya lebih dekat dan relatif tidak mengalami hambatan cuaca, lanjut Rizal, harga komoditas pertanian tentu bisa lebih murah.

Selama ini, komoditas pertanian seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat yang berasal dari luar Kaltim, biasa terlambat tiba di pasar-pasar Balikpapan karena gelombang besar di Laut Jawa atau Selat Makassar saat musim angin selatan mulai bulan Oktober.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, kebutuhan cabai di Kota Minyak saja mencapai 5 ton per bulan dan dipenuhi dengan mendatangkan dari Sulawesi dan Jawa Timur.

Harga normal cabai mulai dari Rp18.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Tetapi apabila pasokan terhambat, dengan segera pula harganya naik hingga pernah mencapai Rp100.000 per kilogram.

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu daerah lumbung pangan Kalimantan Timur dengan produksi beras yang surplus hingga 39.000 ton pada 2014.

Kelebihan hasil panen itu dijual kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) dan dipasarkan ke daerah-daerah tetangga, termasuk Balikpapan yang memang menjadi konsumen utama.

Selain mendatangkan dari daerah lain, tambah Rizal, Balikpapan tetap berusaha memenuhi kebutuhan pangannya dengan menanam sendiri.

Pertanian Balikpapan ada di bagian utara dan bagian timur Kota Minyak dengan luasan total lahan pertanian lebih kurang 50 kilometer persegi atau hanya 10 persen dari luas kota yang mencapai 500 kilometer persegi.

Dari lahan itu sebagian berupa sawah, selain juga kebun. Produksi gabah dari sawah mencapai 9.200 ton per tahun dan hanya mencukupi 2,5 persen dari kebutuhan Kaltim keseluruhan yang mencapai 450.000 ton per tahun.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015