Penajam (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Kalimantan Timur, Mayjen TNI Benny Indra Pujiastono, menegaskan akan memberikan sanksi terhadap masing-masing Komando Distrik Militer (Kodim) yang gagal membantu petani mewujudkan swasembada pangan 2017.

"Hasil rapat pimpinan jajaran TNI menyepakati, mulai akhir April 2015, masing-masing Kodim di Indonesia harus melaporkan hasil kegiatan di lapangan untuk mewujudkan swasembada pangan 2017," ungkap Benny Indra Pujiastono, usai rapat pembahasan pengairan irigasi pertanian di wilayah Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu.

Pada rapat pimpinan jajaran TNI tersebut, lanjut Benny Indra Pujiastono juga menetapkan pemberian sanski terhadap masing-masing Kodim di Indonesia, yang gagal membantu petani mewujudkan program swasembada pangan 2017, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Bagi masing-masing Kodim yang tidak berhasil dalam program swasembada ini, akan dapat sanksi tegas berupa pemecatan," tegas Benny Indra Pujiastono.

Pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara itu menurut Benny Indra Pujiastono, memfokuskan pada bendung Sungai Talake yang akan menjadi sumber air irigasi di Desa Sebakung Jaya.

Selama ini tambah Benny Indra Pujiastono, kendala utama yang dialami pertanian di Kecamatan Babulu adalah masalah pengairan, sehingga petani hanya mampu tanam dua kali dalam setahun.

"Dengan adanya bendung Sungai Talake sebagai irigasi, diyakini petani akan panen tiga kali dalam setahun," katanya.

Pemerintah daerah tambah dia, harus memenuhi dan menyiapkan kebutuhan petani, seperti ketersediaan pupuk, bibit dan sebagainya, termasuk pengairan untuk mendukung kegiatan mewujudkan swasembada pangan 2017 tersebut.

TNI bukan hanya melakukan pendampingan kepada para petani tambanhya, namun semua anggota TNI yang dikerahkan untuk kegiatan mewujudkan program swasembada pangan, turun langsung ke lapangan ikut membantu para petani, mulai tahap menanam, mengelola lahan hingga panen.

"Sebanyak 52 bintara pembina desa (Babinsa) diturunkan membantu kelompok tani , dari menggarap sawah, menanam dan memupuk sampai panen serta menyiapkan personel untuk mendukung petani yang selama ini masih kekurangan tenaga kerja yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan terkait pertanian," ungkap Benny Indra Pujiastono.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015