Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Mulai 1 Maret 2015 mendatang, maskapai penerbangan tidak diperbolehkan lagi melayani penjualan tiket di Bandara Sepinggan, Balikpapan.

"Sesuai dengan Surat Edarat Menteri Perhubungan," kata Pelaksana Tugas Sementara General Manager PT Angkasa Pura I Nicodemus di Balikpapan, Kamis.

Menurut Nicodemus, sesungguhnya aturan pelarangan itu akan mulai berlaku tegas pada 1 Mei 2015, namun sebab para maskapai penerbangan yang ada di Balikpapan sudah menyatakan siap pada 1 Maret ini, maka aturan itu segera dilaksanakan.

Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan Nomor HK.209/1/16.PHB/2014 bertanggal 31 Desember 2014 tersebut mengenai peningkatan pelayanan publik.

Penjualan tiket di bandara selama ini dapat menjadi sumber ketidaknyamanan penumpang sendiri selain memang pada satu sisi memudahkan.

"Sebab kami lihat justru lebih banyak calo yang ada di sales counter itu," kata Communication and Legal Section Head Awaluddin.

Di bandara, aksi calo dengan menawarkan tiket atau menawarkan angkutan bisa sangat agresif. Mereka mendatangi, menawarkan, kemudian mengikuti calon penumpang, atau bahkan menarik untuk turut membawakan barang bawaan penumpang.

Maka itu, demi kenyamanan penumpang, diberlakukan pelarangan penjualan tiket pesawat udara di bandar udara. Sales counter atau meja penjualan di Bandara Sepinggan hanya akan menjadi meja layanan pelanggan (customer service).

"Petugas maskapai bisa membantu memberitahu dimana para penumpang yang belum punya tiket untuk mendapatkan tiketnya. Tapi aktivitas penjualan sendiri dilarang di lingkungan bandara," tegas Nicodemus.

Agar lebih mudah lagi, diharapkan para penumpang sudah punya tiket sebelum tiba di bandara. Masyarakat bisa memanfaatkan jasa agen atau biro perjalanan yang ada di luar bandara. Diharapkan masyarakat jadi terbiasa membuat rencana dalam perjalanan sehingga jauh hari sudah bisa memesan tiket.

Menurut Awaluddin, setelah menertibkan penjualan tiket pihaknya akan segera menata ulang moda transportasi yang dari dan ke bandara.

"Sebab di situ juga banyak calo yang sama membuat tidak nyamannya," sebut Awaluddin. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015