Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan kebijakan moratorium atau penundaan izin pertambangan, perkebunan, dan kehutanan yang telah dikeluarkan sejak Januari 2013, akan diperkuat dengan penerbitan Peraturan Gubernur.

"Saya tidak ragu soal moratorium, meskipun ada yang tidak setuju. Tidak ada lagi izin pinjam pakai lahan untuk pertambangan. Semua izin yang ada sekarang harus dievaluasi dulu dan kebijakan ini sudah seharusnya didukung jika kita peduli dengan anak cucu kita," kata Awang Faroek di Samarinda, Jumat.

Kebijakan moratorium izin pertambangan, perkebunan dan kehutanan telah dikeluarkan Gubernur Kaltim Awang Faroek pada 25 Januari 2013, melalui Surat Edaran Nomor 180/1375-HK/2013.

Moratorium tersebut bertujuan menekan kemungkinan terjadinya degradasi hutan dan lahan menjadi semakin tidak terkendali, apalagi kerusakan hutan di Kaltim sudah mengkhawatirkan.

Menurut gubernur, kebijakan ini merupakan langkah nyata Pemprov Kaltim untuk berpartisipasi dalam program nasional, yakni mengurangi emisi gas karbon hingga 26 persen pada tahun 2020.

Awang Faroek juga telah meminta bupati dan wali kota di Kaltim menghentikan pemberian izin pertambangan batu bara, perkebunan, dan kehutanan sejak 2010 lalu.

Dalam kaitan itu, gubernur telah memimpin kampanye menuju Kaltim sebagai provinsi hijau melalui jargon "Kaltim Green" dengan aksi nyata menanam lima pohon setiap orang atau lebih dikenal dengan gerakan "one man five trees" (Omfit).

Menurut ia, sektor kehutanan, perkebunan, dan pertanian adalah masa depan Kaltim yang prospeknya cerah, sehingga pihaknya mendukung pengembangan hutan tanaman industri (HTI), bukan membuka hutan primer yang akan merusak lingkungan.

Untuk itu, Awang Faroek mengajak semua komponen masyarakat, termasuk LSM penggiat lingkungan, agar bersama-sama berkontribusi dalam upaya menciptakan Kaltim sebagai provinsi yang tetap hijau dengan hutan-hutan yang masih tersisa.

"Kepada semua pihak, masyarakat dan LSM, jangan pernah ragu melindungi lingkungan. Saya selalu siap berdialog untuk membahas masa depan lingkungan kita. Ini semua harus kita pikirkan bersama demi generasi mendatang," kata Awang Faroek lagi.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015