Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pembangunan rel kereta api (KA) khusus penumpang untuk menghubungkan seluruh kawasan di Kalimantan ditargetkan dimulai pada 2016, karena saat ini proses perencanaannya sedang dalam tahap penyelesaian.


"Pembangunan rel KA penumpang ini akan menghubungkan Kaltim, Kalteng, Kalsel, dan Kalbar. Ini merupakan program Pemerintah Pusat yang saya nilai sangat bagus agar transportasi di Kalimantan lebih baik dan lebih murah," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain di Samarinda, Rabu.


Pembangunan rel KA ini tidak akan mengganggu proses pembangunan rel KA khusus batu bara yang dilakukan oleh investor dari Uni Emirat Arab (UEA) Ras Al Khaimah, termasuk investor yang merupakan perusahaan patungan Rusia-Indonesia dengan nama PT Kereta Api Borneo.


Pembangunan rel KA penumpang bertujuan untuk memudahkan akses transportasi masyarakat antardaerah di Kalimantan, sehingga biaya transportasi masyarakat dapat ditekan.


Berdasarkan perencanaan, pembangunan rel KA penumpang khusus untuk wilayah Kaltim akan dimulai dari Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser.


Pembangunan selanjutnya kemudian akan dilanjutkan ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Samarinda hingga ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy di Kabupaten Kutai Timur.


Dari Kota Samarinda, rel KA juga akan menghubungkan ke Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kabupaten Kutai Barat.


Keberadaan rel KA ini akan menjawab keluhan masyarakat yang selama ini masih kesulitan mendapatkan transportasi untuk wilayah pedalaman.


Menurut Zairin, Pemprov Kaltim sangat mendukung pembangunan rel KA yang menghubungkan seluruh wilayah Kalimantan itu, apalagi semua biaya akan ditanggung pemerintah pusat mulai dari perencanaan, pembebasan lahan, hingga pembangunan fisik.


"Pemprov Kaltim pasti mendukung. Komitmen dukungan ini dibuktikan dengan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara gubernur se Kalimantan dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat rapat terbatas beberapa waktu lalu," katanya.


Menurutnya, rencana tersebut merupakan program Presiden Jokowi melalui Kementerian Perhubungan, yakni pembangunan KA untuk Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatera, terutama dalam upaya menepati janji presiden terkait prioritas percepatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015